[Renungan] Fenomena Tarawih

jogjacamps.blogspot.com - productivemuslim on>productivemuslim Setiap bulan Ramadhan, kita akan mengamalkan ibadah shalat Tarawih; shalat sunnah yg dilakukan setelah shalat Isya’. Biasanya, di awal puasa, kita pasti langsung berbondong-bondong untk ikut menyemarakkan ibadah itu. semangat masih tinggi. Bahkan jamaah pun meluber hingga di luar masjid / mushalla. Namun, seiring bertambahnya jumlah puasa yg telah kita lakukan, entah kenapa barisan shaf jamaah Tarawih semakin berkurang. Perhitungan yg sering saya perhatikan di sekeliling; kalau pd malam pertama sekitar 12 shaf, maka untk malam kedua bisa menjadi 11 shaf. Dan itu akan terus meringsek naik hingga di akhir biasanya berakhir sampai 5 / 4 shaf. Astaghfirullah. Adakah sebuah alasan khusus, kenapa ni terjadi? Atau, mungkinkah semua wanita di tempat itu datang bulan semua? Wallahu a’lam. Lagi pula, saya pikir ni bukan hanya terjadi pd shaf wanita, tapi jg laki-laki. Lalu, apakah karena malas / bosan? Semuanya, saya kembalikan pd pribadi masing-masing. Apa pun alasannya, semoga mereka segera mendapat hidayah dari-Nya. Di sinilah kemirisan yg saya rasakan. Padahal, andai orang-orang tahu, pahala melaksanakan shalat Tarawih itu sungguh luar biasa. Rasulullah Saw bersabda, Barang siapa mengerjakan shalat malam di bulan Ramadhan karena imannya dan menghendaki keridhaan Allah dgn niat suci, niscaya diampuni dosa-dosanya yg telah lalu.(Hr. Bukhari dan Muslim)[1] Dari Abu Hurairah, ia berkata, Adalah Rasulullah Saw senang shalat (malam) di bulan Ramadhan (Qiyamur Ramadhan) dgn tak memerintahkan hal itu sebagai keharusan (‘azimah). Bahkan beliau bersabda, ‘Barang siapa shalat (malam) di bulan Ramadhan dgn penuh iman dan karena Allah, maka akan diampuni dosa-dosanya yg telah lalu.’(Hr. Jamaah)[2] Sabda Nabi Saw, Bulan Ramadhan adlh bulan yg Allah mewajibkan atas kamu berpuasa di dalamnya. Dan aku telah mensunnahkan kepada kamu shalat malam (Tarawih) di dalamnya. Maka barang siapa yg menegakkan malamnya (Tarawih) karena iman kepada Allah dan mengharap pahala, niscaya ia keluar dari dosa-dosanya laksana anak yg baru dilahirkan dari perut ibunya.(Hr. Ibnu Khuzaimah) Betapa banyak pahala yg akan kita dapatkan jika rajin menjalankan shalat Tarawih yg hanya datang sekali dlm setahun. Semoga tulisan ni bisa dijadikan muhasabah untk memperbaiki diri. [Kazuhana El Ratna Mida/Bersamadakwah] Catatan kaki: [1] T.M. Hasybi Ash-Shiddieqy, 2002 Mutiara Hadist III, cet; ii, (Jakarta : Bulan Bintang, 1977), hal. 441. [2] A. Qadir Hassan, dkk, Terjemah Nailul Authar Jilid 2 (Himpunan Hadis-Hadis Hukum), (Surabaya, PT Bina Ilmu, 1979), hal. 698.

source : http://fb.com, http://liputan6.com

0 Response to "[Renungan] Fenomena Tarawih"

Post a Comment

Contact

Name

Email *

Message *