Wanita yang Dipuji & Dilaknat - Anda yang Mana?

jogjacamps.blogspot.com - Wanita yg Dipuji dan Dilaknat - Anda yg Mana? - Posisi wanita ibarat pedang bermata dua. Jika ia baik, dpt menunaikan tugas pokok dan tujuannya yg telah digariskan, maka ia akan menjadi sebuah pondasi yg baik dlm bangunan masyarakat Islami. Pondasi itu saling memegang akhlak dgn kuat dan berdiri di atasnya penyangga-penyangga yg kokoh. Akan tetapi jika sebaliknya -tidak demikian keadaan wanita-, sebaliknya pulalah yg terjadi.

Wahai Kaum Wanita, Begitu Mulianya Dirimu
Begitu mulianya wanita, sehingga Islam telah memperhatikan wanita dgn perhatian yg sangat tinggi, memagarinya dgn pembinaan dan perhatian. Islam mensyariatkan hak-hak wanita yg dpt memperbaiki keberadaannya dan fitrahnya. Hal ni tak dpt ditetapkan oleh suatu umat pun dari seluruh umat sepanjang masa.

Akan tetapi tatkala wanita telah berpaling dari urusannya yg pokok, urusan yg telah digariskan oleh Islam baginya dan ia lebih memilih sesuatu yg buruk serta menghapus ajaran-ajaran yg baik dlm dirinya, maka ketika itu ia akan berubah menjadi pedang yg membunuh. Pedang yg membinasakan dan merobohkan umat-umat, serta merobek-robek mereka dgn robekan yg buruk.

Mari Kita Renungkan
Wahai saudariku... pentingnya kita dlm menapak tilas sejarah masa lalu tentang generasi wanita-wanita yg dipuji dan yg dilaknat oleh Allah ta‘aala. Sebuah urgensitas yg harus direnungkan bagi kita seorang muslimah. Bagaimana potret kehidupan kaum wanita di zaman silam?

Kebutuhan akan figur teladan adlh fitrah manusia. Sebab, contoh konkret dan gambaran hidup memberi pengaruh tersendiri yg tak diberikan oleh paparan teori semata. Oleh karena itu, banyak sekali ayat-ayat yg tertulis di dlm Al-Qur’anul Karim dan datang perintah untk mengambil pelajaran darinya. Allah ta‘aala berfirman (yang artinya):

Sesungguhnya, pd kisah-kisah mereka itu terdapat pelajaran bagi orang-orang yg mempunyai akal. Al-Qur’an itu bukanlah cerita yg dibuat-buat, akan tetapi membenarkan (kitab-kitab) yg sebelumnya dan menjelaskan segala sesuatu, dan sebagai petunjuk dan rahmat bagi kaum yg beriman (QS. Yusuf: 111).

Hendaknya seseorang jangan melupakan pelajaran sejarah umat-umat terdahulu. Hal ni dikarenakan penyelewengan dan penyimpangan wanita merupakan sebab utama hancurnya peradaban dahulu dgn kehancuran yg mengenaskan dan turunnya adzab Allah untk para pelakunya.

Potret Wanita yg Dipuji
Terdapat kisah empat wanita yg tersebut dlm hadits berikut:

Seutama-utama wanita penghuni surga adlh Khadijah bintu Khuwailid, Fathimah bintu Muhammad, Maryam bintu ‘Imran, dan Asiyah bintu Muzahim -istri Fir’aun- (HR. Ahmad, shahih).
Asiyah Binti Muzahim rahimahallaah
Wanita mukminah yg namanya terukir dgn indah di dlm kitab mulia-Nya di mana tiap saat ribuan jutaan Islam membaca namanya. Al-Qur’an mengabadikan namanya sebagai contoh dan teladan bagi kaum wanita muslimah yg ingin mengikuti jejaknya dialah Asiyah istri Fir’aun. Karena keteguhan iman, ketaatan, dan kepasrahannya yg mendalam terhadap takdir Rabb-Nya maka surgalah menjadi tempat tinggalnya yg abadi.

Allah ta‘aala berfirman (yang artinya), Dan Allah membuat membuat perumpamaan bagi orang-orang yg beriman, istri Fir’aun, ketika dia berkata, ‘Ya Tuhanku, bangunkanlah untukku sebuah rumah di sisi-Mu dlm surga dan selamatkanlah aku dari Fir’aun dan perbuatannya, dan selamatkanlah aku dari kaum yg dzalim’. (QS. At-Tahrim: 11).

Sosok wanita mukminah ni memiliki firasat yg kuat dan benar, beriman kepada Musa ‘alaihissalaam, sehingga dia disiksa oleh Fir’aun. Maksudnya Allah telah menjadikan keadaannya sebagai perumpamaan tentang keadaan orang-orang yg beriman sebagai sugesti bagi mereka agar teguh dlm ketaatan, berpegang kepada agama, dan sabar jika ditimpa kekerasan. Juga bahwa pasukan kafir tak akan mampu menimpakan mudharat kepada mereka. Seperti keadaan istri Fir’aun, meskipun dia berada di bawah kekuasaan orang kafir yg paling kafir. Imannya kepada Allah membuatnya berada di dlm surga yg penuh dgn kenikmatan. Di sini terkandung dalil bahwa hubungan kekufuran tak menimbulkan mudharat terhadap iman.

Fathimah binti Muhammad Radhiyallaahu ‘Anha
Pemimpin wanita pd masanya ni adlh putri ke-4 dari anak-anak Rasulullah shallaallaahu ‘alaihi wa sallam dan ibunya adlh Ummul Mukminin Khadijah binti Khuwailid. Rasulullah memberi nama Fathimah dan memberikan julukan az-Zahra. Sedangkan kun-yah-nya adlh Ummu Abiha (ibu bagi bapaknya). Ia merupakan putri yg paling mirip dgn ayahnya. Fathimah tumbuh di bawah asuhan ayahnya yg penyayang.

Rasulullah shallaallaahu ‘alaihi wa sallam selalu memperhatikan pendidikan Fathimah agar ia bisa mengambil pelajaran yg banyak dari beliau berupa adab, kasih sayang, dan bimbingan yg lurus. Seperti yg telah didapat oleh ibunya, Khadijah, berupa sifat-sifat yg suci dan perangai yg terpuji. Dengan dasar itu, Fathimah tumbuh di atas kesucian yg sempurna, kemuliaan jiwa, cinta kepada kebaikan, dan berakhlak baik. Ia mampu mengambil keteladanan yg tinggi dari ayahnya dlm segala perbuatan dan tingkah laku.

‘Aisyah Ummul Mukminin radhiyallaahu ‘anha berkata, Saya tak melihat seseorang yg perkataan dan pembicaraannya paling menyerupai Rasulullah shallaallaahu ‘alaihi wa sallam selain Fathimah. Jika Fathimah masuk menemui Rasulullah maka beliau berdiri menuju kepadanya, menciumnya dan menyambutnya. Seperti itu jg Fathimah berbuat terhadap beliau (HR. At-Tirmidzi, shahih).

Rasulullah shallaallaahu ‘alaihi wa sallam telah mengungkapkan rasa cinta kepada putrinya ni tatkala beliau berkata di atas mimbar, Sesungguhnya Fathimah bagian dari saya, barangsiapa yg membuatnya marah, maka dia telah membuat saya marah (HR Bukhari).

Khadijah Binti Khuwailid Radhiyallaahu ‘Anha
Khadijah radhiyallaahu ‘anha tumbuh dgn akhlak yg utama dan adab yg mulia. Khadijah memiliki kehormatan, kemuliaan, dan kesempurnaan yg terjaga sehingga dikenal dgn julukan ath-Thahiirah (wanita yg suci) di tengah para wanita Makkah pd masanya.

Khadijah seorang wanita berdarah biru yg suci. Tentu saja ni merupakan kemuliaan yg agung, karena mendapatkan julukan yg harum dan penuh barakah ini. Padahal saat itu merupakan zaman yg dilumuri kotoran jahiliyah, sementara Khadijah menghadirkan nilai sebagai seorang wanita. Khadijah menjadi contoh yg mengagumkan di antara para wanita penduduk Makkah dlm hal kedudukan, kemuliaan, dan harta.
Maryam Binti ‘Imran rahimahallaah
Sebagiamana Allah ta‘aala berfirman (yang artinya), Dan ceritakanlah (kisah) Maryam di dlm al-Qur’an (QS. Maryam: 16). Yaitu Maryam binti ‘Imran dari anak keturunan Dawud ‘alaihissalaam. Maryam berasal dari keluarga yg suci dan baik di antara Bani Isra’il. Allah telah menyebutkan kisah bagaimana ibunya melahirkannya dlm surat Ali ‘Imran, bahwa ibunya menadzarkannya sebagai hamba yg mengabdi kepada Allah. Maksudnya, dgn memberikan pelayanan di Masjid Baitul Maqdis, dan saat itu mereka mendekatkan diri (kepada Allah) dgn hal itu.

Sebagaimana Allah ta‘aala berfirman (yang artinya), Maka Dia (Allah) menerimanya dgn penerimaan yg baik, dan membesarkannya dgn pertumbuhan yg baik (QS. Ali ‘Imran: 37). Maryam tumbuh di antara Bani Isra’il dgn pertumbuhan yg luar biasa lagi terhormat. Maryam termasuk wanita yg taat beribadah, rajin dlm menjalankan perintah agama, terkenal dgn ibadah yg luar biasa, fokus untk beribadah, dan sangat tekun.
Potret Wanita yg Dilaknat Sebagaimana kisah dua wanita dlm ayat berikut:

Allah membuat istri Nuh dan istri Luth sebagai perumpamaan bagi orang-orang kafir. Keduanya berada di bawah pengawasan dua orang hamba yg shalih di antara hamba-hamba Kami, lalu kedua istri itu berkhianat kepada suaminya (masing-masing), maka suaminya itu tiada dpt membantu mereka sedikitpun dari (siksa) Allah, dan dikatakan (kepada keduanya) ‘masuklah ke dlm jahannam bersama orang-orang yg masuk (jahannam)’. (QS. At-Tahrim: 10).

Yakni, berbaur dan bergaulnya mereka dgn kaum muslimin, yg demikian itu sama sekali tak bermanfaat bagi mereka di sisi Allah, seandainya di dlm hatinya tak terdapat keimanan sedikitpun.

Maksudnya, dua orang Nabi dan Rasul selalu berada bersama keduanya siang dan malam, memberi makan keduanya, mencampuri, dan menggauli mereka berdua dgn perlakuan yg mesra lagi menyenangkan. Lalu kedua istri itu berkhianat kepada kedua suaminya dlm hal keimanan, mereka tak sepakat untk satu iman dgn mereka, tak jg mau mempercayai risalah yg diemban keduanya. Semua itu tak akan memperoleh apa-apa dan tak akan mampu menolak petaka yg akan ditimpakan kepada mereka.

Dalam Surat At-Tahrim di atas, yg dimaksud dgn pengkhianatan bukan dlm fahisyah (zina), tetapi pengkhianatan dlm masalah agama. Karena istri-istri Nabi itu terpelihara dari perselingkuhan / perzinaan demi menjaga kehormatan para Nabi.

Berusaha Meraih Predikat Wanita Shalihah

Sekilas kita sudah mengetahui potret wanita yg dipuji dan yg dilaknat. Dengan sedikit menilik kembali kisah-kisah di atas memberikan gambaran bagi kita sebagai seorang muslimah, supaya dpt memetik manfaat. Kemudian kita berlomba-lomba untk menuju ketaatan kepada-Nya dan berusaha agar meraih predikat wanita shalihah. Wanita shalihah adlh sebaik-baik perhiasan dunia dan tak ada alasan bagi wanita shalihah selain surga-Nya. Ya Allah, masukkanlah kami ke dlm orang-orang yg taat dan tunduk terhadap perintah-Mu.
Ditulis oleh rahmawati - http://buletinzuhairoh.wordpress.com.
Demikianlah. Selama kita masih hidup, belum ada kata terlambat. - Wanita yg Dipuji dan Dilaknat - Anda yg Mana?

Orang yg membaca ni jg membaca:
Cara Tampil Cantik dgn Busana Muslimah
Busana di Dalam al-Qur'an

other source : http://imgur.com, http://wikipedia.org, http://muslimah-cantik.com

0 Response to "Wanita yang Dipuji & Dilaknat - Anda yang Mana?"

Post a Comment

Contact

Name

Email *

Message *