BERHENTI & LIHAT YANG BAIK

jogjacamps.blogspot.com - 30-09-2009,Klontang...klontang...klonteng....,bunyi .,bunyi botol kaleng bekas minuman ringan membentur jalan aspal dan rupanya bukan jatuh tapi sengaja dibuang oleh pemiliknya karena sudah habis isinya. Lemparan kaleng tersebut rupanya dilempar sengaja mengarah ke sudut tertentu - sambil berlalu dgn kendaraan roda duanya. Tempat yg dituju oleh pemilik kaleng kosong tersebut adlh mendekati seorang pemulung yg sedang berjalan sambil memperhatikan sekitarnya - berharap ada sesuatu barang yg dibuang pemiliknya yg masih dpt dimanfaatkan olehnya.

"Woy..."! teriak pemulung tersebut."Liat-li at dong buang sampah...buta apa?", lanjutnya. Sementara pemilik kaleng tersebut hanya menoleh dari atas motornya & segera melanjutkan perjalannya sambil mengangkat tangan sebagai tanda permintaan maafnya.

Pemulung tersebut mulai mencari tahu benda apa yg dilempar orang tsb ke arahnya. Dia mulai berhenti berjalan, melihat ke kiri, ke kanan, memutar badan ke kiri dan memutar badan ke kanan semata hanya untk memenuhi rasa keingintahuannya. Bahkan dia sampai harus menanyakan orang yg kebetulan dekat dengannya apa dan ke mana jatuhnya benda yg dilempar ke arahnya itu. "Itu tuh Pak jatuh ke selokan,"ujar sesorang lelaki yg sedang membuka gembok pintu warungnya yg baru akan dibuka pagi itu.

Pemulung tersebut bergegas menuju selokan sesuai arah yg ditunjuk oleh lelaki tersebut dan mendapatinya sebuah kaleng bekas botol minuman ringan yg berwarna biru tersangkut diantara sampah. Segera dia melepaskan gendongan besar yg berada di punggungnya, meletakannya di atas trotoar dan sementara dirinya berjongkok hingga lututnya menyentuh trotoar dan mulai menggunakan kaitan besi yg dibawanya untk meraihnya. Sedikit aga sulit untk meraih kaleng tersebut, tapi usaha pemulung tersebut membuahkan hasil jg dan berhasil mendapatkan kaleng bekas minuman tersebut dan dimasukannya ke dlm keranjangnya. Kemudian pemulung tersebut pun pergi melanjutkan
perjalanannya mencari rezeki hari itu.

Saya yg memperhatikannya dari awal kejadian itu, berkali-kali berucap syukur pd Tuhan (Alloh SWT) atas pelajaran yg diperlihatkanNYA dari peristiwa tesebut. Ada keyakinan dlm diri saya (InsyaAlloh benar) bahwa pengendara sepeda motor tersebut memang sengaja membuang kaleng bekas minuman ringannya itu ke arah pemulung agar dpt dimanfaatkan oleh pemulung tersebut sebagai bagian dari rezekinya hari itu. Padahal bisa saja pengendara motor itu membuangnya langsung ke selokan, / ke tempat sampah yg ditemuinya di perjalanannya / membuangnya ke embarang arah. Tapi itu semua tak dilakukannya dan Tuhan (Alloh SWT) lah yg menggerakan pengendara motor tersebut agar memberikan kaleng bekas minuman tersebut ke pemulung itu.

Sementara sang pemulung tak menyadari bahwa dia sedang mendapatkan rezeki, tapi malah marah dan mengupat pengendara motor itu. Sang pemulung hanya bereaksi spontan yg mungkin didasarkan atas perasaan "jadi orang kecil", / mungkin kemarahan karena tak dihargai orang lain, / kekecewaan akan nasib hidupnya yg kurang beruntung, / masalah yg sedang dihadapinya dan / banyak kemungkinan-kemungkinan lainnya yg jadi alasan dari reaksinya itu (dan mungkin kita jg akan berbuat hal yg sama seperti sang pemulung tersebut dan mungkin jg dgn berbagai alasan yg sama dgn pemulung tersebut).

Beruntung sang pemulung berhenti dari kondisi tersebut (sebenarnya dikarenakan jg oleh pengendara motor tsb yg lebih memilih pergi & tak meladeni makian sang pemulung) - yaitu kondisi dimana dia masih meributkan lemparan ke arahnya dan perasaan-perasaannya yg terpicu akibat lemparan tersebut (kesulitan). Sang pemulung mulai mencari tahu apa yg di lemparnya dgn proses pembelajaran di dalamnya (sang pemulung harus tengok kiri, tengok kanan dan bahkan bertanya pada
orang lain) dan setelah mengetahuinya - justru apa yg dimakinya malah memberikannya keuntungan (kemudahan) yaitu dia mendapatkan sebuah kaleng kosong yg dpt dia manfaatkan meskipun dia harus sedikit usaha untk mendapatkannya (kesulitan).

Terakhir....(dan ni yg sering kita melupakannya) sang pemulung pergi begitu saja dgn raut muka yg datar, biasa-biasa saja, tanpa perasaan bahagia dan tanpa terucap sedikit syukur atas
rezekinya - seolah ni adlh hasil usahanya sendiri. Seolah-olah tak ada campur tangan orang lain dlm rezeki yg didapatnya dan seolah-olah Tuhan (Alloh SWT) tak menggerakan "KuasaNYA" sehingga rezekiNYA dpt sampai pd sang pemulung itu dgn baik dan bukan ke pemulung yg lain.

Sepertinya sang pemulung masih merasa marah & kesal atas perlakuan pengendara motor itu. Padahal....itulah rahasia Tuhan (Alloh SWT) yg Maha Tahu dgn cara bagaimana DIA berkomunikasi dgn hambaNYA. Sebuah rahasia yg berisi ujian kesulitan dan kemudahan dalam
satu paket untk hambaNYA yg mau "berhenti dan melihat yg baiknya saja".

"Kaya itu bukanlah banyak harta benda, tetapi kaya ialah kaya hati (HR.Bokhori/Muslim)"
-----------------------------------
Kampanye mengembalikan Kelembutan Hati atas sesama kita
dikutip dari group Facebook Penyejuk Qalbu

Duren Sawit, 1 Muharam 1431 H / 18-12-2009
Salam Sejuk

BERHENTI & LIHAT YANG BAIKBERHENTI & LIHAT YANG BAIKBERHENTI & LIHAT YANG BAIKBERHENTI & LIHAT YANG BAIKBERHENTI & LIHAT YANG BAIKBERHENTI & LIHAT YANG BAIKBERHENTI & LIHAT YANG BAIK

source : http://tempo.co, http://imgur.com

0 Response to "BERHENTI & LIHAT YANG BAIK"

Post a Comment

Contact

Name

Email *

Message *