jogjacamps.blogspot.com - Didiklah anak-anak kalian, sebab mereka diciptakan untk suatu masa yg berbeda dari masa yg kalian hadapi.(Al-Hadist).
Agama Islam adlh agama ilmu pengetahuan dan cahaya, dan tak sempurna agama seseorang yg hidup dlm kebodohan dan kegelapan. Ayat Al-Qur’an yg pertama diturunkan memiliki aspek yg sangat transparan dlm pemahaman kependidikan, yakni perintah untk membaca bagi Rasulullah, dan perintah tersebut dilakukan secara berulang-ulang, dgn menyebutkan bentuk pengajaran yg disandarkan pd Allah. Ayat Al-Qur’an tersebut adalah:
Bacalah dgn (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang paling Pemurah, Yang mengajarkan (manusia) dgn perantaran kalam. Dia mengajarkan kepada manusia apa yg tak diketahuinya.(QS.96:1-5).
Dan dlm firman-Nya yg lain:
Dan katakanlah: YA Tuhanku, tambahkanlah kepadaku ilmu pengetahuan.(QS 20:114).
Dalam beberapa ayat Al-Qur’an disebutkan tentang posisi ulama (orang yg memiliki ilmu pengetahuan), seperti bisa dipahami pd ayat-ayat berikut ini:
Katakanlah (hai Muhammad): Apakah sama mereka yg berpengetahuan dan mereka yg tak berpengetahuan. (QS. 39:9)
Pentingnya Pendidikan dlm Pandangan Islam |
Agama Islam adlh agama ilmu pengetahuan dan cahaya, dan tak sempurna agama seseorang yg hidup dlm kebodohan dan kegelapan. Ayat Al-Qur’an yg pertama diturunkan memiliki aspek yg sangat transparan dlm pemahaman kependidikan, yakni perintah untk membaca bagi Rasulullah, dan perintah tersebut dilakukan secara berulang-ulang, dgn menyebutkan bentuk pengajaran yg disandarkan pd Allah. Ayat Al-Qur’an tersebut adalah:
Bacalah dgn (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang paling Pemurah, Yang mengajarkan (manusia) dgn perantaran kalam. Dia mengajarkan kepada manusia apa yg tak diketahuinya.(QS.96:1-5).
Dan dlm firman-Nya yg lain:
Dan katakanlah: YA Tuhanku, tambahkanlah kepadaku ilmu pengetahuan.(QS 20:114).
Dalam beberapa ayat Al-Qur’an disebutkan tentang posisi ulama (orang yg memiliki ilmu pengetahuan), seperti bisa dipahami pd ayat-ayat berikut ini:
Katakanlah (hai Muhammad): Apakah sama mereka yg berpengetahuan dan mereka yg tak berpengetahuan. (QS. 39:9)
Allah mengangkat derajat orang-orang yg beriman dan Orang-orang yg berilmu pengetahuan.(QS. 16:125)
Di samping ayat-ayat Al-Qu’an di atas, Hadits yg berkaitan dgn masalah pendidikan bisa dijumpai pd teks berikut ini, yg secara tersurat jg menggambarkan
Betapa isi dan metode pendidikan senantiasa berkembang sesuai dgn tuntutan masa:
Didiklah anak-anak kalian, sebab mereka diciptakan untk suatu masa yg berbeda dari masa yg kalian hadapi.(Hadits Syarif)
Ajakan Rasulullah untk melaksankan pendidikan tak saja berhenti / semata ajakan penyebaran ilmu pengetahuan, tapi jg ajakan untk senantiasa mencari ilmu dan belajar secara terus menerus.Hal ni dpt dipahami dari sabdanya:
Seseorang senantiasa disebut alim(orang berilmu) selama ia mencari ilmu, dan apabila seseorang menyangka / merasa dirinya telah berpengetahuan, sesungguhnya ia adlh orang yg bodoh.(Hadits Syarif).
Pandangan Rasulullah SAW
Bentuk kepedulian Rasulullah terhadap pendidikan dan pengajaran dilalukan secara praktik / dgn cara bahasa lisan. Hal ni terlihat, ketika mengajar dijadikan syarat oleh Rasulullah bagi bebasnya para tawanan (para tawanan) mengarjarkan baca tulis kepada orang Islam. Ini dimaksudkan, agar pengajaran baca-tulis bisa menyebar dan mentradisi di kalangan umat Islam, di samping itu, Rasulullah tak melupakan pengajaran baca-tulis d kalangan kaum hawa. Dalam suatu Adawiyah (seorang wanita Arab) untk mengajari baca-tulis bagi isterinya Sayyidah Hafshah, sebagai isyarat adanya contoh yg baik akan kepeduliannya tentang pendidikan remaja puteri (kaum wanita), dan isyarat ni diperkuat dgn sabda Nabi SAW;
Mencari ilmu merupakan kewajiban bagi orang islam, baik laki-laki maupun perempuan. (Hadist Syarif).
Pada suatu hari,Rasulullah keluar dari rumahnya, dan beliau melihat dua lembaga kegiatan; pertama, lembaga yg di dalamnya terdapat orang-orang yg senantiasa berdo’a dan memohon kepada Allah, dan kedua, sekelompok orang yg mengajar manusia lainnya. Kemudian Nabi member komentar mengenai dua lembaga tersebut; Adapun majlis yg satu mempunyai kegiatan berdo’a dan meminta kepada Allah, jika Allah menghendaki, Allah akan memberinya dan jika tidak, Allah tak akan mengabulkannya; sedangkan majlis yg lainnya mempunyai kegiatan belajar mengajar, dan saya hanya diutus untk menjadi seorang guru. Setelah berkomentar, Rasulullah menuju majlis yg kedua tadi, kemudian berkumpul dgn mereka.
Peristiwa di atas, memberikan isyarat kepada kita bahwa Nabi SAW telah memberikan contoh kepada kita akan kepedulian beliau tentang perlunya pendidikan dan penyebarannya. Juga memberikan isyarat bahwa seorang guru mempunyai keutamaan tersendiri, tak ada bedanya dgn seorang pahlawan dlm memerangi kebodohan dan memberantas buta huruf.
Sudah cukup bagi kita untk membuat kesimpulan, bahwa ilmu pengetahuan, menurut pandangan Nabi Muhammad SAW, adlh sebagai sarana untk mencari kesejahteraan dunia dan akhirat. Hal ni dilandaskan kepada sabdanya:
Barang siapa menginginkan kebahagiaan dunia hendaknya ia mengetahui ilmunya, barang siapa menginginkan kebahagiaan akhirat hendaknya ia mengetahui ilmunya, dan barang siapa menghendaki kedua-keduanya (kebahagiaan dunia dan akhirat) hendaknya ia harus mengetahui ilmunya. (Al-Hadist)
dan sabdanya lagi :
Manusia itu terbagi dua: orang yg mengajar dan orang yg belajar, dan selain keduanya tak ada kebaikan.(Hadits).
Dan dlm suatu riwayat dikisahkan, bahwa seorang ahli fiblsafat ditawari untk memilih harta, jabatan, / ilmu. Filosuf tersebut memilih ilmu. Karena pilihannya yg bijak, yakni memilih ilmu, filosuf tersebut justru diberi dan harta.
source : http://detik.com, http://hipwee.com
0 Response to "[Lowongan Dosen dan Pegawai] Pentingnya Pendidikan dalam Pandangan Islam"
Post a Comment