[romance] Birdman or The Unexpected Virtue of Ignorance (2014)

Birdman or The Unexpected Virtue of Ignorance (2014)

jogjacamps.blogspot.com - "Popularity is the slutty little cousin of prestige,"

RottenTomatoes: 93%
IMDb: 8,1/10
Metascore: 88/100
NikenBicaraFilm: 4,5/5

Rated: R
Genre: Drama, Comedy

Directed by Alejandro G. Iñárritu ; Produced by Alejandro G. Iñárritu, John Lesher, Arnon Milchan, James W. Skotchdopole ; Written by Alejandro G. Iñárritu Nicolás Giacobone Alexander Dinelaris, Jr. Armando Bó ; Starring Michael Keaton, Zach Galifianakis, Edward Norton, Andrea Riseborough, Amy Ryan, Emma Stone, Naomi Watts Music by Antonio Sánchez ; Cinematography Emmanuel Lubezki ; Edited by Douglas Crise, Stephen Mirrione ; Production companies Regency Enterprises, New Regency Productions, M Productions, Le Grisbi Productions, TSG Entertainment, Worldview Entertainment ; Distributed by Fox Searchlight Pictures ; Release dates August 27, 2014 (Venice), October 17, 2014 (United States) ; Running time 119 minutes ; Country United States ; Language English ; Budget $16.5 million

Story / Cerita / Sinopsis :
Riggan Thomson (Michael Keaton) 20 tahun lalu adlh seorang superstar setelah sukses membintangi tokoh superheroBirdman, namun setelahnya karirnya meredup. Untuk menaikkan karir dan citranya kembali, ia kemudian memproduseri, menyutradarai dan membintangi sebuah drama Broadway.

Review / Resensi :
Terjadi perdebatan panas setelah pd tanggal 22 Februari lalu Sean Penn mengumumkan Birdman sebagai peraih Best Picture di ajang Academy Awards yg ke-87. Sebagian setuju bahwa Birdman adlh film terbaik tahun 2014, tapi sebagian lagi mencemooh dan menganggap bahwa kompetitor terdekatnya, Boyhood (Richard Linklater) lebih berhak menang. Di era saat ini, dimana semua orang bisa beropini sesuka hati lewat sosial media, saya membaca banyak tulisan yg menganggap bahwa Birdman terlalu pretentious untk meraih penghargaan ini. Biarpun saya tak menjadikan Birdman sebagai salah satu film favorit saya, tapi yg jelas saya sepakat di satu hal : Birdman lebih layak menang daripada Boyhood. Birdman tak perlu disangkal lebih unggul di banyak hal: aspek teknis, visual, naskah, hingga akting. Satu hal yg tak dimiliki Birdman mungkin hanyalah - Birdman tak difilmkan selama 12 tahun. If this is happened, perhaps the boyhood fans could shut their mouth up!

Ada satu hal yg menjadi ciri khas Birdman yg kelak akan diperbincangkan sepanjang masa: teknik pengambilan gambar long-take yg dipilih Alejandro G. Iñárritu dlm mempresentasikan karyanya. Teknik long-take memang bukan yg pertama di dunia perfilman, telah ada Rope milik Alfred Hitchcock / artsy-movie Russian Ark (sayang sekali saya belum nonton keduanya). Dengan dipilihnya teknik long-take, yg sangat sesuai dgn tema Birdman yg berkisah tentang dunia teater Broadway, maka ruang kesalahan dituntut sesempit mungkin. Alejandro G. Iñárritu, yg terpilih jg menjadi Best Director di ajang Academy Awards ke-87, mengemas Birdman sehingga seolah-olah menjadi sebuah film yg adegannya berjalan secara simultan tanpa terpotong (easy job for the editing team). Selain bagian depan dan sedikit di bagian akhirnya, Birdman seolah-olah berjalan tanpa "cut", seperti diambil dlm satu kali pengambilan gambar. Innaritu pernah berujar bahwa long-take adlh real-life, karena di kehidupan nyata semua adegan berjalan satu kali. Selain itu, Birdman, yg sinematografinya ditangani oleh Emmanuel Lubezki yg tahun sebelumnya menang lewat film Gravity, menjalankan Birdman dlm gerakan yg begitu halus, dgn kamera yg lihai bergerak maju-mundur dan memutar, berjalan dlm gerakan kamera yg tampak mustahil. Dan didukung backsound musik hentakan jazz solo drum yg awkward dari Antonio Sanchez, melengkapi Birdman sebagai tontonan yg jg berseni tinggi.

Birdman adlh sebuah black-comedy, tapi harus diakui bahwa level komedinya agak tinggi. Sedikit banyak menuntut kita untk memahami lebih jauh tentang dunia industri film (sebagai contoh ketika Riggan menyebut nama-nama Michael Fassbender hingga George Clooney, humor mengenai konteks film superhero lainnya, and this word: "We're the real thing. We handed these posers the keys to the kingdom" is brilliant). Seperti sebutan "super-realism" yg disematkan kritikus Tabitha Dickinson pd pertunjukan milik Riggan, Birdman jg bisa disebut dgn hal yg sama, bagaimana Birdman bisa menyelaraskan real-life dan cerita dlm film. Birdman jg akan mengajakmu mengetahui dunia di balik panggung Hollywood dan Broadway, dgn permasalahan yg menyertainya : kritikus teater yang rese', perbedaan antara komersil dan seni, hingga eksistensi diri dan popularitas seorang selebriti. Harus diakui kesuksesan Birdman menjadi sebuah komedi-satir yg berhasil adlh berkat Michael Keaton sebagai Riggan Thomson dan Edward Norton sebagai Mike Shiner, dimana keduanya memiliki karakter yg hampir sama seperti diri mereka di dunia nyata. Michael Keaton, yg setelah sukses lewat Batman di awal tahun 90-an perlahan karirnya meredup (ini mirip sekali dgn backstory karakter Riggan Thomson). Sedangkan Edward Norton di dunia nyata memang terkenal berperangai agak sulit di set film - ni adlh karakter yg sama dgn perannya sebagai Mike. So, it looks like Birdman is a semi-fiction parody about them.

Birdman bukanlah sebuah film literal, ada banyak hal yg akan membuatmu bertanya-tanya apa yg sebenarnya terjadi pd diri Riggan Thompson. Birdman dipenuhi konotasi-konotasi sureal, terutama alter-ego Riggan Thomson, sang Birdman yg sarkastik - yg membuat Riggan "seolah-olah" memiliki superpower telekinesis dan mampu melayang di udara. Pertentangan kedua kepribadian ni tampaknya sebuah metafora mengenai pergulatan batin sang tokoh utama yg ingin melepaskan diri dari bayang-bayang kejayaannya di masa lalu, dan bagaimana ia ingin mempresentasikan eksistensinya dirinya lagi selepas menjadi Birdman. Belum lagi bagian ending-nya yg ngambang, dan adegan ubur-ubur di pantai yg nggak jelas. Unsur absurd ni yg menjadikan Birdman menjadi lebih menarik sekaligus lebih dlm untk ditelaah. So then yes, black comedy and surealistic, dua hal yg tampaknya menjadi kesukaan kritikus-kritikus saat ini.

Salah satu keunggulan lainnya adlh Birdman begitu solid dari jajaran para aktor dan aktrisnya. Apalagi Birdman dishoot dlm pengambilan gambar yg cukup panjang, sehingga sulit untk tak melakukan kesalahan. Sulit dipercaya bahwa banyak orang yg mengatakan bahwa para pemeran di Birdman terlalu over-acting, tapi bukankah ni black comedy mengenai dunia teater, sehingga yg mereka sebut "overacting" itu sesungguhnya sangat sesuai dlm konteks film ni sendiri? Bukankah semua aktor di The Grand Budapest Hotel jg overacting, tapi kenapa tak ada yg mempermasalahkannya? - karena aktingnya sesuai dgn konteks filmnya! I think they all work so well. Tapi jelas Birdman adlh panggung bagi Michael Keaton - yg mampu memberikan aura melas sekaligus keras kepala, menampilkan salah satu performa terbaiknya sebagai Riggan maupun Birdman. Begitu jg Edward Norton sebagai aktor yg menyebalkan dan Emma Stone sebagai anak perempuan Riggan, mampu membawakan karakternya dgn sangat baik. Jangan lupakan jg Zach Galfianikis yg sukses melepaskan karakter bodohnya di Hangover menjadi karakter normal sebagai Jake, sahabat Riggan.

Mungkin Birdman layak disebut sebagai film terbaik tahun lalu, tapi apakah Birdman menjadi film favorit saya? Sayangnya tidak. Aspek visual, naskah dan aktingnya memang luar biasa, tapi saya tak merasakan koneksi yg kuat dgn film ini. Tidak seperti apa yg saya rasakan setelah menonton film-film favorit saya lainnya, misalnya saja yg jg meraih Best Picture di ajang yg sama seperti American Beauty (1999) / No Country For Old Men (2008). This is great movie, but just not my favorite.
Overview :
Birdman adlh sebuah film dgn paket yg super lengkap, departemen akting yg sangat solid (Michael Keaton and Edward Norton rocks!) hingga naskah yg cerdas dgn sentuhan komedik dan nuansa sureal, yg fokus pd tema keeksistensian diri. Tapi harus diakui aspek teknis - teknik "long-take" menjadi hal signifikan yg membentuk Birdman menjadi sebuah film yg memiliki daya jual tinggi. Maybe it's not my favorite (perhaps I wasn't watch it right), but still I agree that the Oscar really belongs to Birdman. How about you?

source : http://flickr.com, http://merdeka.com

0 Response to "[romance] Birdman or The Unexpected Virtue of Ignorance (2014)"

Post a Comment

Contact

Name

Email *

Message *