Guru Harus Ikut Mengejar Teknologi

jogjacamps.blogspot.com - GURU memang harus berada di depan, membuka pintu gerbang menuju masa depan anak didiknya. Menghadapi perkembangan dunia teknologi informasi khususnya internet, guru akan ketinggalan bila tak kenal dgn internet. Padahal anak-anak pelajar saat ni untk urusan internet sudah menjadi kebutuhan sehari-hari. Artinya informasi yg mereka dpt sudah lebih up to date. Bila ni tak diimbangi oleh sumber daya manusia para guru, boleh jadi sekolah bagi siswa hanyalah rutinitas agar diakui sebagai anak pelajar dlm statusnya.
Intinya, dgn internet tanpa sekolah pun mereka dpt ilmu pengetahuan, referensi, artikel dan sebagainya. Tentu saja dibalik itu ada unsur yg berbau negatif di sana. Bila ni tak segera dicermati oleh dunia pendidikan, bisa jadi sekolahan hanya menjadi bangku kosong.
Bila ada siswa, karena terpaksa. Sebab sekolah sekarang bukannya biaya makin murah tapi makin berat bagi orangtua siswa.
Dari sisi seorang guru, dunia teknologi informasi merupakan dunia yg sulit dicerna karena keterbatasan kemampuan. Beliau ada sebelum perkembangan internet segila ini. Ditambah rutinitas sehari-hari dlm sekolah tentunya menjadi semakin sulit untk sekedar berinteraksi melalui internet. Sementara realitanya, dunia saat ni tak bisa lepas dari internet. Sungguh posisinya yg sangat sulit bagi seorang guru pd dewasa ini. Permasalahan kurikulum yg masih belum final karena selalu gonta-ganti. Gaji guru jg relatif masih rendah. Deraan ekonomi mengharuskan seorang Guru harus berfikir dua kali dlm mencukupi kebutuhan rumah tangganya. Rasanya tak adil bila kita semua menuntut mereka untk berlaku sebagaimana mestinya secara proporsional.
Akumulasi dari berbagai persoalan di lembaga pendidikan adlh wajar, bila sekolah dijadikan semacam industri untk mencukupi kebutuhan ekonomi. Akhirnya muncul berbagai korupsi, mark up dan sebagainya. Munculnya lembaga pendidikan swasta, kualitas swasta justru jauh lebih tinggi dari pendidikan hasil dari produk pemerintah (negeri). Ironisnya pemerintah berani mengeluarkan target minimal nilai bagi seluruh siswa. Hampir seluruh siswa mengejar target tersebut. Pagi belajar di sekolah, sore harus lari ke lembaga pendidikan swasta, begitu seterusnya. Secara tak sadar kita telah ikut menciptakan generasi nomerik tanpa menyentuh nilai-nilai luhur kemanusiaannya. Terciptalah manusia-manusia brutalisme. Terciptalah manusia tanpa budaya Indonesia dan seterusnya. Dunia pendidikan Indonesia mulai lemah, sangat tertinggal kualitasnya dgn negara-negara tetangga. Bahkan lulusan SMA di Indonesia tak diakui oleh beberapa negara tetangga karena memang rendahnya mutu. Sementara kebijakan pendidikan Indonesia selalu terkait dgn partai politik. Dunia pendidikan hanyalah isu yg dijadikan senjata partai politik dlm meraih tujuan golongannya. Tidak terpikir sedikit, bagaimana meningkatkan kualitas pendidikan secara menyeluruh.
Sekarang sudah menjadi benang kusut. Entah dimulai dari mana untk mengurainya. Bila kita berharap kualitas pendidikan menjadi lebih baik, tentu sarana dan prasarana pendidikan jg harus yg memadai. Demikian pula para guru yg bekerja untk mencipta generasi bangsa ke depan. Begitu sulitkah untk mensejahterakan hidupnya, mengingat kredibilitas mereka adlh bentuk Indonesia ke depan. Majulah guru Indonesia.

other source : http://okezone.com, http://news.detik.com, http://arunasachikayana.blogspot.com

0 Response to "Guru Harus Ikut Mengejar Teknologi"

Post a Comment

Contact

Name

Email *

Message *