jogjacamps.blogspot.com - A. Pengertian Media Pembelajaran
AECT (Association ofEducation and Communication Technology) pd tahun 1977 telah memberi batasan tentang media sebagai segala bentuk dan saluran yg digunakan untk menyampaikan pesan / informasi. Sejalan dgn pendapat di atas, Arsyad (2011:4) menyatakan bahwa media adlh alat untk menyampaikan / mengantarkan pesan-pesan pembelajaran.
Menurut Brigss sebagaimana dikutip Nuryani (2005:114) media pembelajaran merupakan peralatan fisik untk menawarkan / menyampaikan isi pembelajaran. Sedangkan menurut Hamalik (1994:12), media pembelajaran merupakan alat, metode, dan teknik yg digunakan dlm rangka lebih mengefektifkan komunikasi dan interaksi antar guru dan siswa dlm proses pendidikan dan pembelajaran di sekolah. Berdasarkan pendapat di atas, ada dua komponen yg terdapat dlm media pembelajaran, yakni 1) komponen isi / pesan / komponen materi pembelajaran, dan 2) komponen alat yg digunakan untk mengantarkan isi / pesan. Komponen pertama sering disebut dgn software / perangkat lunak, sedangkan komponen kedua dinamakan hardware / perangkat keras.
Sejalan dgn pendapat di atas Aqib (2010:58) menyatakan bahwa media pembelajaran sebagai segala sesuatu yg dpt digunakan untk menyalurkan pesan (massage), merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan siswa sehingga dpt mendorong proses belajar.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dpt disimpulkan bahwa media pembelajaran adlh alat, metode dan teknik yg digunakan untk membantu proses pembelajaran. Hal ni berarti media pembelajaran merupakan sumber belajar. Sebagai sumber belajar media dpt diartikan dgn manusia, benda / pun peristiwa yg membuat kondisi siswa untk lebih memungkinkan memperoleh pengetahuan keterampilan maupun sikap.
B. Jenis-jenis Media Pembelajaran
Pada mulanya media hanya berupa alat bantu mengajar yg hanya digunakan di dlm kelas. Tapi dlm perkembangannya, media tak cukup hanya digunakan di dlm kelas saja, akan tetapi dimungkinkan jg penggunaannya di luar kelas.
Pada tahun 1964, Edgar Dale mengembangkan kerucut pengalaman. Kerucut pengalaman itu dimulai dari pebelajar sebagai partisipan dlm pengalaman sesungguhnya, menuju pebelajar sebagai pengamat atas suatu kejadian tak langsung (melalui beberapa medium), dan akhirnya pebelajar itu mengamati simbul-simbul yg mewakili kejadian itu (Nur, 2000). Dale menyatakan bahwa pebelajar dpt mengambil manfaat dari kegiatan yg lebih abstrak, asalkan mereka telah membangun sejumlah pengalaman lebih konkrit untk memaknai penyajian realitas yg lebih abstrak tersebut. Gambar 4-4 memperlihatkan kerucut pengalaman Dale tersebut, disertai rumusan Bruner di sampingnya.
Kerucut pengalaman tersebut memberikan gambaran bahwa proses pembelajaran dgn cara melakukan sendiri dan melihat (fokus pd keterlibatan siswa) lebih besar pengaruhnya dari pd proses mendengarkan. Agar kegiatan pembelajaran lebih menekankan pd proses keterlibatan siswa maka ketersediaaan media pembelajaran mutlak diperlukan. Berdasarkan kerucut pengalaman tersebut, media pembelajaran memiliki peranan yg sangat vital bagi keberhasilan proses pembelajaran.
Seiring dgn kemajuan teknologi, maka perkembangan media pembelajaran begitu cepat. Selain memiliki ciri-ciri umum, masing-masing media pembelajaran memiliki ciri-ciri, kelebihan dan kekurangan tersendiri. Ciri-ciri umum dari media pembelajaran menurut Hamalik (1994:12), adalah:
Dari ciri-ciri yg dikemukakan di atas, dpt ditarik pengertian pokok tentang media pembelajaran, yaitu:
Susilana (2009:209) yang mengelompokkan media berdasarkan bentuk penyajian dan cara penyajiannya membagi media dlm tujuh kelompok yaitu (a) media grafis, bahan cetak, dan gambar diam; (b) media proyeksi diam; (c) media audio; (d) media audio visual; (e) media gambar hidup/film; (f) media televisi; (g) multi media.
Menurut Briggs (Sadiman, 1993:23), media pembelajaran terbagi dlm 13 macam, yaitu:
Jenis media yg lebih lengkap dikemukakan Seels dan Glasgow (1990:181-183) yg membagi media dlm dua katagori luas yaitu media tradisional dan mutakhir. Yang termasuk media tradisional adalah:
Adapun yg termasuk media teknologi mutakhir adlh
Perkembangan pendidikan yg sangat pesat, berpengaruh pd perkembangan psikologi belajar dan sistem intruksional. Keadaan tersebut, mendorong dan berakibat jg pd kemajuan teknologi pembelajaran dan penambahan baru pd media pembelajaran. Pemikiran-pemikiran dan penemuan baru itu, terjadi antara lain dlm penggunaan multi media dan pusat sumber belajar. Kedua media ini, dianggap sebagai suatu kemajuan besar dan mempunyai peranan yg penting dlm bidang media pembelajaran, yg berfungsi untk menunjang pelaksanaan sistem intruksional yg lebih efektif.
Hamalik (1994:188) mengelompokkan jenis media yg termasuk dlm katagori multi media, yakni:
Adapun jenis media yg termasuk dlm katagori pusat sumber belajar menurut Hamalik (1994:195), yakni suatu sistem / perangkat materi yg sengaja disiapkan / diciptakan dgn maksud memungkinkan / memberi kesempatan siswa belajar. Sumber belajar merupakan semua sumber yg dpt dipakai oleh siswa, baik secara sendiri-sendiri / bersama-sama dgn siswa lainnya untk memudahkan belajar. Sedangkan yg dimaksud pusat sumber belajar adlh suatu tempat yg disiapkan secara khusus dgn maksud penyimpanan dan penggunaan suatu kumpulan sumber-sumber, dlm bentuk tercetak dan tak tercetak. Belajar berdasarkan suatu sumber mengandung makna sistem belajar yg terpusat pd siswa, diindividualisasikan dan sangat berstruktur yg menggunakan sepenuhnya sumber-sumber yg bermakna, yakni benda dan manusia, dlm rangka menciptakan situasi belajar yg efektif.
AECT sebagaimana dikutip oleh Rohani (1991:155-156), mengklasifikasikan media sebagai sumber belajar menjadi enam macam, yaitu:
Media pembelajaran kalau dilihat dari sudut pandang yg lebih luas, tak hanya terbatas pd alat-alat audio visual saja yg dpt dilihat dan dpt didengar, melainkan jg sampai pd kondisi pribadi siswa dan tingkah laku guru.
Berdasarkan hal tersebut, media pembelajaran menurut Hamalik (1994:36-37) dpt diklasifikasikan sebagai berikut:
C. Manfaat Media Pembelajaran Arsyad (2011:15) menyatakan bahwa: Fungsi utama media pembelajaran adlh sebagai alat bantu mengajar yg turut mempengaruhi iklim, kondisi, dan lingkungan belajar yg ditata dan diciptakan oleh guru. Pernyataan di atas memberi penegasan bahwa media merupakan alat bantu bagi terciptanya kegiatan belajar dan pembelajaran.
Sudjana (2010:99-100), mengemukakan ada enam fungsi dari alat peraga dlm proses belajar mengajar, yaitu:
Levie dan Lentz (Arsyad, 2011:16) mengemukakan 4 Fungsi media pembelajaran, yakni a) fungsi atensi; b) fungsi afektif; c) fungsi kognitif; dan d) fungsi kompensatoris.
Fungsi atensi merupakan fungsi inti media yakni manarik dan mengarahkan perhatian siswa untk berkonsentrasi kepada materi pembelajaran yg berkaitan dgn makna visual yg disampaikan / menyertai materi pembelajaran. Fungsi afektif berkaitan dgn perasaan senang yg dimiliki siswa ketika mengikuti kegiatan pembelajaran. Fungsi kognitif mengandung makna bahwa lambing visual / gambar dpt memperlancar pencapaian tujuan pembelajaran untk memahami dan mengingat informasi / pesan yg terkandung dlm gambar / media pembelajaran. Sedangkan fungsi kompensatoris mengadung makna bahwa media berfungsi untk mengakomodasikan / membantu siswa yg lemah dan lambat menerima / memahami materi pembelajaran yg disajikan dgn teks (verbal).
Kemp dan Dayton (1985:3-4) mengemukakan beberapa hasil penelitian yg menunjukkan dampak positif dari penggunaan media sebagai bagian integral dlm kegiatan pembelajaran di kelas, yakni:
Menurut Arsyad (2011:75) ada enam kriteria yg harus diperhatikan guru dlm pemilihan media. Keenam kriteria tersebut adalah:
Kriteria yg paling utama dari enam kriteria dlm pemilihan media adlh kesesuaian pemilihan dan penggunaan media dgn tujuan pembelajaran / kompetensi yg ingin dicapai, isi materi pembelajaran, dan guru harus terampil mengunakannya Sebagai contoh, apabila tujuan / kompetensi siswa bersifat menghafalkan kata-kata tentunya media audio yg tepat untk digunakan. Jika tujuan / kompetensi yg dicapai bersifat memahami isi bacaan maka media cetak yg lebih tepat digunakan. Kalau tujuan pembelajaran bersifat motorik (gerak dan aktivitas), maka media film dan video bisa digunakan. Di samping itu, terdapat kriteria lainnya yg bersifat melengkapi seperti: biaya, ketepatgunaan; keadaan siswa; ketersediaan; dan mutu teknis.
Warsita (2008:253) mengemukakan ada sembilan kriteria dlm pemilihan media pembelajaran, yakni:
Sejalan dgn pendapat tersebut, Susilana (2009:204-205) yg mengartikan media dlm arti yg lebih luas yakni sebagai sumber belajar mengemukakan beberapa kriteria dlm pemilihan dan penggunaan media. Adapun yg menjadi kriteria dlm pemilihan media adalah:
Adapun kriteria dlm penggunaan media mencakup:
DAFTAR PUSTAKA
Arsyad, Azhar. 2011. Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Aqib, Zainal. 2010. Profesionalisme Guru dlm Pembelajaran. Surabaya: Insan Cendekia.
Hamalik, Oemar. 1994. Media Pendidikan, Bandung: Citra Adtya Bakti.
Kemp. 1977. Intructional Design: a Plan for Unit and Curriculum Development. New York: Technology Publ.
Kemp, J.E. & Dayton. D.K. 1985. Planning and Producing Instrutional Media (Fifth Edition).New York : Harper & Row. Publishers. .
Mappire, Andi. 1983. Psikologi Orang Dewasa, Surabaya: Usaha Nasional. Marimba, Ahmad D. 1980. Pengantar Filsaf at Pendidikan Islam. Bandung: PT. Almaíarif.
Nuryani. 2005. Strategi Belajar Mengajar Biologi. Malang: Penerbit Universitas Negeri Malang.
Rohani, Ahmad. 1991. Pengelolaan Pelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Sadiman, Arief S. 1993. Media Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Seels, Barbara B. dan Glasgow. 1990. Exercises in Intructional Design. Columbus: Merril Publishing Company.
Seels, Barbara B. dan Rita C. Richey. 1994. Teknologi Pembelajaran, Definisi dan Kawasannya (Intructional Technology: The Definition and Domains of the Filed) Diterjemahkan oleh Dra. Dewi S. Prawiradilaga, dkk. Jakarta: UNJ
Smaldino, Sharon E.; Deborah L. Lowther; dan James D. Russell. 2011. Intructional Technology and Media For Learning (Teknologi Pembelajaran dan Media Untuk Belajar) Diterjemahkan oleh Arif Rahman. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Susilana, Rudi. 2009. Sumber Belajar dlm Pendidikan. Dalam Ilmu dan Aplikasi Pendidikan, Bagian II : Ilmu Pendidikan Praktis. Bandung: PT. Imperial Bhakti Utama (Halaman 197 - 220)
Warsita, Bambang. 2008. Teknologi Pembelajaran, Landasan dan Aplikasinya. Jakarta: Rineka Cpta
Silahkan Baca Info Pembelajaran Lainnya
Model Pembelajaran Dan Model Pengelolaan Pembelajaran
Teori Belajar Dan Pembelajaran
Teori Dan Model Mengajar
Pengertian Jenis Dan Manfaat Media Pembelajaran
Model - Model Pembelajaran Inovatif Dan Cara Penerapannya
Pengertian Sikap, Unsur Dan Cara Mengukur Sikap
Pengertian Ciri Dan Jenis Kecerdasan Emosional
Gaya Belajar Siswa, Pengertian Tife Dan Faktor Yang Mempengaruhi
Penelitian Tindakan Kelas Atau Ptk
Metode Demontrasi
Metode Latihan (Driil)
Metode Penugasan Atau Metode Resitasi
Metode Tanya Jawab Dan Prinsip Penerapannya
Metode Kerja Kelompok
Metode Tugas Kelompok
Metode Pemecahan Masalah (Problem Solving)
Metode Diskusi
Metode Pembelajaran Bermain Peran
Pengertian Aktivitas Belajar
Pengertian Hasil Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya
Pengertian dan Aspek Kepribadian Anak Atau Kepribadian Siswa Di Sekolah
Motivasi Belajar Siswa
Minat Belajar Siswa
Pengertian dan Faktor yg mempengaruhi Disiplin Siswa
Model Pembelajaran Kooperatif Tife Team-Assisted Individualization (Tai)
Model pembelajaran Kooperatif Tife Number Head Together (Nht)
Model Pembelajaran Pembelajaran Interaktif
Model Pembelajaran Kooperatif Tife Jigsaw
Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning - Pbl Atau Problem Based Intructional - Pbi)
Model pembelajaran Kontekstual
Model pembelajaran Kooperatif Learning
Model pembelajaran Model Talking Chips
Model Pembelajaran Interaktif
Model Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif Dan Menyenangkan (Pakem Atau Paikem)
Model Pembelajaran Remedial Tutor Sebaya
Indikator Dan Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Guru
AECT (Association ofEducation and Communication Technology) pd tahun 1977 telah memberi batasan tentang media sebagai segala bentuk dan saluran yg digunakan untk menyampaikan pesan / informasi. Sejalan dgn pendapat di atas, Arsyad (2011:4) menyatakan bahwa media adlh alat untk menyampaikan / mengantarkan pesan-pesan pembelajaran.
Menurut Brigss sebagaimana dikutip Nuryani (2005:114) media pembelajaran merupakan peralatan fisik untk menawarkan / menyampaikan isi pembelajaran. Sedangkan menurut Hamalik (1994:12), media pembelajaran merupakan alat, metode, dan teknik yg digunakan dlm rangka lebih mengefektifkan komunikasi dan interaksi antar guru dan siswa dlm proses pendidikan dan pembelajaran di sekolah. Berdasarkan pendapat di atas, ada dua komponen yg terdapat dlm media pembelajaran, yakni 1) komponen isi / pesan / komponen materi pembelajaran, dan 2) komponen alat yg digunakan untk mengantarkan isi / pesan. Komponen pertama sering disebut dgn software / perangkat lunak, sedangkan komponen kedua dinamakan hardware / perangkat keras.
Sejalan dgn pendapat di atas Aqib (2010:58) menyatakan bahwa media pembelajaran sebagai segala sesuatu yg dpt digunakan untk menyalurkan pesan (massage), merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan siswa sehingga dpt mendorong proses belajar.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dpt disimpulkan bahwa media pembelajaran adlh alat, metode dan teknik yg digunakan untk membantu proses pembelajaran. Hal ni berarti media pembelajaran merupakan sumber belajar. Sebagai sumber belajar media dpt diartikan dgn manusia, benda / pun peristiwa yg membuat kondisi siswa untk lebih memungkinkan memperoleh pengetahuan keterampilan maupun sikap.
B. Jenis-jenis Media Pembelajaran
Pada mulanya media hanya berupa alat bantu mengajar yg hanya digunakan di dlm kelas. Tapi dlm perkembangannya, media tak cukup hanya digunakan di dlm kelas saja, akan tetapi dimungkinkan jg penggunaannya di luar kelas.
Pada tahun 1964, Edgar Dale mengembangkan kerucut pengalaman. Kerucut pengalaman itu dimulai dari pebelajar sebagai partisipan dlm pengalaman sesungguhnya, menuju pebelajar sebagai pengamat atas suatu kejadian tak langsung (melalui beberapa medium), dan akhirnya pebelajar itu mengamati simbul-simbul yg mewakili kejadian itu (Nur, 2000). Dale menyatakan bahwa pebelajar dpt mengambil manfaat dari kegiatan yg lebih abstrak, asalkan mereka telah membangun sejumlah pengalaman lebih konkrit untk memaknai penyajian realitas yg lebih abstrak tersebut. Gambar 4-4 memperlihatkan kerucut pengalaman Dale tersebut, disertai rumusan Bruner di sampingnya.
|
Kerucut pengalaman tersebut memberikan gambaran bahwa proses pembelajaran dgn cara melakukan sendiri dan melihat (fokus pd keterlibatan siswa) lebih besar pengaruhnya dari pd proses mendengarkan. Agar kegiatan pembelajaran lebih menekankan pd proses keterlibatan siswa maka ketersediaaan media pembelajaran mutlak diperlukan. Berdasarkan kerucut pengalaman tersebut, media pembelajaran memiliki peranan yg sangat vital bagi keberhasilan proses pembelajaran.
Seiring dgn kemajuan teknologi, maka perkembangan media pembelajaran begitu cepat. Selain memiliki ciri-ciri umum, masing-masing media pembelajaran memiliki ciri-ciri, kelebihan dan kekurangan tersendiri. Ciri-ciri umum dari media pembelajaran menurut Hamalik (1994:12), adalah:
- Media pembelajaran identik dgn pengertian peragaan yg berasal dari kata raga, artinya suatu benda yg dpt diraba, dilihat dan didengar dan yg dpt diamati melalui panca indera.
- Tekanan utama terletak pd benda / hal-hal yg dpt dilihat dan didengar.
- Media pembelajaran digunakan dlm rangka hubungan (komunikasi) dlm pengajaran antara guru dan siswa.
- Media pembelajaran adlh semacam alat bantu belajar mengajar, baik di dlm maupun di luar kelas.
- Media pembelajaran merupakan suatu perantara (medium, media) dan digunakan dlm rangka belajar.
- Media pembelajaran mengandung aspek, sebagai alat dan sebagi teknik yg erat pertaliannya dgn metode belajar.
Dari ciri-ciri yg dikemukakan di atas, dpt ditarik pengertian pokok tentang media pembelajaran, yaitu:
- Media pembelajaran identik dgn alat peraga.
- Media pembelajaran merupakan suatu sarana untk terciptanya suatu proses pembelajaran yg dpt menunjang efektivitas keberhasilan belajar siswa.
- Media pembelajaran tak hanya digunakan dlm kelas saja, akan tetapi tak menutup kemungkinan digunakan di luar kelas.
- Berdasarkan ciri-ciri yg dimiliki tiap media, Rudi Bretz (Sadiman, 1993:20) membagi media dlm delapan klasifikasi, yakni:
- Media audio visual gerak.
- Media audio visual diam.
- Media audio semi gerak.
- Media visual gerak.
- Media visual diam.
- Media visual semi gerak.
- Media audio.
- Media cetak.
Susilana (2009:209) yang mengelompokkan media berdasarkan bentuk penyajian dan cara penyajiannya membagi media dlm tujuh kelompok yaitu (a) media grafis, bahan cetak, dan gambar diam; (b) media proyeksi diam; (c) media audio; (d) media audio visual; (e) media gambar hidup/film; (f) media televisi; (g) multi media.
Menurut Briggs (Sadiman, 1993:23), media pembelajaran terbagi dlm 13 macam, yaitu:
- Objek.
- Model.
- Suara langsung.
- Rekaman audio.
- Media cetak.
- Pembelajaran terprogram.
- Papan tulis.
- Media transparansi.
- Film rangkai.
- Film bingkai.
- Film.
- Televisi.
- Gambar.
Jenis media yg lebih lengkap dikemukakan Seels dan Glasgow (1990:181-183) yg membagi media dlm dua katagori luas yaitu media tradisional dan mutakhir. Yang termasuk media tradisional adalah:
- Visual diam yg diproyeksi
- Visual yg tak diproyeksi
- Audio
- Penyajian multimedia
- Visual dinamis yg diproyeksikan
- Cetak
- Permainan
- Realia
Adapun yg termasuk media teknologi mutakhir adlh
- Media berbasis telekomunikasi
- Media berbasis microprosesor
- Computer assited instructional
- Permainan computer
- Interaktif
- Hypermedia
- Compact (video) disk
Perkembangan pendidikan yg sangat pesat, berpengaruh pd perkembangan psikologi belajar dan sistem intruksional. Keadaan tersebut, mendorong dan berakibat jg pd kemajuan teknologi pembelajaran dan penambahan baru pd media pembelajaran. Pemikiran-pemikiran dan penemuan baru itu, terjadi antara lain dlm penggunaan multi media dan pusat sumber belajar. Kedua media ini, dianggap sebagai suatu kemajuan besar dan mempunyai peranan yg penting dlm bidang media pembelajaran, yg berfungsi untk menunjang pelaksanaan sistem intruksional yg lebih efektif.
Hamalik (1994:188) mengelompokkan jenis media yg termasuk dlm katagori multi media, yakni:
- Gambar
- Slide
- Film strip
- Rekaman
- Transparan
- Video tape.
Adapun jenis media yg termasuk dlm katagori pusat sumber belajar menurut Hamalik (1994:195), yakni suatu sistem / perangkat materi yg sengaja disiapkan / diciptakan dgn maksud memungkinkan / memberi kesempatan siswa belajar. Sumber belajar merupakan semua sumber yg dpt dipakai oleh siswa, baik secara sendiri-sendiri / bersama-sama dgn siswa lainnya untk memudahkan belajar. Sedangkan yg dimaksud pusat sumber belajar adlh suatu tempat yg disiapkan secara khusus dgn maksud penyimpanan dan penggunaan suatu kumpulan sumber-sumber, dlm bentuk tercetak dan tak tercetak. Belajar berdasarkan suatu sumber mengandung makna sistem belajar yg terpusat pd siswa, diindividualisasikan dan sangat berstruktur yg menggunakan sepenuhnya sumber-sumber yg bermakna, yakni benda dan manusia, dlm rangka menciptakan situasi belajar yg efektif.
AECT sebagaimana dikutip oleh Rohani (1991:155-156), mengklasifikasikan media sebagai sumber belajar menjadi enam macam, yaitu:
- Message (pesan), yaitu informasi/ajaran yg diteruskan oleh komponen lain yg dlm bentuk gagasan, fakta, arti dan data. Termasuk dlm kelompok pesan adlh semua bidang studi/mata kuliah / bahan pengajaran yg diajarkan kepada siswa, dan sebagainya.
- People (orang), yakni manusia yg bertindak sebagai penyimpan, pengolah dan penyaji pesan. Termasuk kelompok ni misalnya guru/dosen, tutor siswa dan sebaginya.
- Materials (bahan), yaitu perangkat lunak yg mengandung pesan untk disajikan melalui penggunaan alat perangkat keras / pun oleh dirinya sendiri. Berbagai program media termasuk media materials seperti transportasi, slide, film, audio, video, modul, majalah, buku dan sebagainya.
- Device (alat), yakni (suatu perangkat keras) yg digunakan untk menyampaikan pesan yg tersimpan dlm bahan, misalnya OHP, slide, video, tape recorder, dan sebagainya.
- Technique (teknik), yaitu prosedur / acuan yg dipersiapkan untk penggunaan bahan, peralatan, orang, lingkungan untk menyampaikan pesan. Misalnya pengajaran terprogram/modul, simulasi, demonstrasi, tanya jawab, CBSA, dan sebagainya.
- Setting (lingkungan), yaitu situasi / suasana sekitar di mana pesan disampaikan. Baik lingkungan fisik ruang kelas, gedung sekolah, perpustakaan, laboratorium, taman, lapangan, dan sebagainya. Juga lingkungan non fisik, misalnya suasana belajar itu sendiri, tenang, lelah, ramai dan sebagainya.
Media pembelajaran kalau dilihat dari sudut pandang yg lebih luas, tak hanya terbatas pd alat-alat audio visual saja yg dpt dilihat dan dpt didengar, melainkan jg sampai pd kondisi pribadi siswa dan tingkah laku guru.
Berdasarkan hal tersebut, media pembelajaran menurut Hamalik (1994:36-37) dpt diklasifikasikan sebagai berikut:
- Bahan-bahan cetakan / bacaan (supplementary materials), berupa bahan bacaan seperti: buku, komik, koran, majalah, buletin, pamflet dan lain-lain. Bahan-bahan ni lebih mengutamakan kegiatan bacaan dan menggunakan simbol-simbol kata / visual.
- Alat-alat audio-visual, alat-alat yg tergolong ke dlm kategori ini, terdiri atas:
- Media pembelajaran tanpa proyeksi, seperti papan tulis, papan tempel, papan flannel, bagan, diagram, grafik, poster, kartun, komik, gambar.
- Media pembelajaran tiga dimensi, alat-alat yg tergolong kepada kategori ni terdiri model benda asli, benda tiruan, boneka, topeng, dan lainnya
- Media pembelajaran yg menggunakan teknik / mesin, alat-alat yg tergolong dlm kategori ni antara lain, slide, film, kaset rekaman, radio, televisi, laboratorium elektronik, ruang kelas otomatis, sistem interkomunikasi dan komputer.
- Sumber-sumber masyarakat berupa objek-objek peninggalan sejarah, dokumentasi, bahan-bahan makalah dan sebagainya. Dari berbagai bidang meliputi data kependudukan, sejarah, jenis kehidupan, mata pencaharian, industri, perbankan, perdagangan, pemerintah, kebudayaan, politik dan lain-lain. Untuk mempelajari hal tersebut, diperlukan berbagai metode seperti karya wisata, survei, berkemah, pengabdian sosial, praktek kerja nyata / lapangan dan lain-lain.
- Kumpulan benda-benda (materials collection), berupa benda / barang-barang yg dibawa dari masyarakat ke sekolah untk dipelajari seperti, potongan kaca, potongan sendok, daun, benih, bibit, bahan kimia, dan lain-lain.
- Contoh-contoh kelakuan yg dicontohkan oleh guru, meliputi semua contoh kelakuan yg dipertunjukkan oleh guru sewaktu mengajar, misalnya, dgn tangan, kaki, gerakan badan, mimik dan lain-lain. Peragaan yg tergolong dlm kategori ni tak mungkin disebutkan satu-satu, karena sangat banyak macamnya dan sangat tergantung kepada kreasi dan inisiatif pribadi guru sendiri, tetapi pd pokoknya jenis media ni hanya dpt dilihat, didengarkan, dan ditiru oleh siswa.
C. Manfaat Media Pembelajaran Arsyad (2011:15) menyatakan bahwa: Fungsi utama media pembelajaran adlh sebagai alat bantu mengajar yg turut mempengaruhi iklim, kondisi, dan lingkungan belajar yg ditata dan diciptakan oleh guru. Pernyataan di atas memberi penegasan bahwa media merupakan alat bantu bagi terciptanya kegiatan belajar dan pembelajaran.
Sudjana (2010:99-100), mengemukakan ada enam fungsi dari alat peraga dlm proses belajar mengajar, yaitu:
- Penggunaan alat peraga dlm proses belajar mengajar bukan merupakan fungsi tambahan tetapi mempunyai fungsi tersendiri sebagai alat bantu untk mewujudkan situasi belajar yg efektif.
- Penggunaan alat peraga merupakan bagian yg integral dari keseluruhan situasi mengajar. Ini berarti bahwa alat peraga merupakan salah satu unsur yg harus dikembangkan oleh guru.
- Alat peraga dlm pembelajaran penggunaannya integral dgn tujuan dan isi pembelajaran. Fungsi ni mengandung pengertian bahwa penggunaan alat peraga harus melihat kepada tujuan dan bahan pelajaran/pembelajaran.
- Penggunaan alat peraga dlm pembelajaran bukan semata-mata sebagai alat hiburan, dlm arti digunakan hanya sekedar melengkapi proses belajar supaya lebih menarik perhatian siswa.
- Penggunaan alat peraga dlm pembelajaran lebih diutamakan agar siswa dpt memahami materi pembelajaran yg diberikan oleh guru.
- Penggunaan alat peraga dlm pembelajaran lebih diutamakan untk mempertinggi mutu belajar dan pembelajaran. Dengan perkataan lain melalui menggunakan alat peraga hasil belajar yg dicapai akan tahan lama diingat oleh siswa, sehingga pembelajaran mempunyai nilai yg tinggi
Levie dan Lentz (Arsyad, 2011:16) mengemukakan 4 Fungsi media pembelajaran, yakni a) fungsi atensi; b) fungsi afektif; c) fungsi kognitif; dan d) fungsi kompensatoris.
Fungsi atensi merupakan fungsi inti media yakni manarik dan mengarahkan perhatian siswa untk berkonsentrasi kepada materi pembelajaran yg berkaitan dgn makna visual yg disampaikan / menyertai materi pembelajaran. Fungsi afektif berkaitan dgn perasaan senang yg dimiliki siswa ketika mengikuti kegiatan pembelajaran. Fungsi kognitif mengandung makna bahwa lambing visual / gambar dpt memperlancar pencapaian tujuan pembelajaran untk memahami dan mengingat informasi / pesan yg terkandung dlm gambar / media pembelajaran. Sedangkan fungsi kompensatoris mengadung makna bahwa media berfungsi untk mengakomodasikan / membantu siswa yg lemah dan lambat menerima / memahami materi pembelajaran yg disajikan dgn teks (verbal).
Kemp dan Dayton (1985:3-4) mengemukakan beberapa hasil penelitian yg menunjukkan dampak positif dari penggunaan media sebagai bagian integral dlm kegiatan pembelajaran di kelas, yakni:
- Penyampaian materi pembelajaran menjadi baku
- Pembelajaran menjadi lebih interaktif
- Lama waktu pembelajaran yg diperlukan dpt dipersingkat tapi hasil lebih maksimal
- Kualitas hasil pembelajaran dpt ditingkatkan
- Pembelajaran dpt diberikan kapan dan di mana saja
- Sikap positif siswa terhadap apa yg mereka pelajari dan terhadap proses pembelajaran dpt ditingkatkan.
- Peran guru dpt berubah ke arah yg lebih positif.
Menurut Arsyad (2011:75) ada enam kriteria yg harus diperhatikan guru dlm pemilihan media. Keenam kriteria tersebut adalah:
- Sesuai dgn tujuan yg ingin dicapai
- Tepat untk mendukung isi pelajaran yg sifatnya fakta, konsep, prinsip, / generalisasi.
- Praktis, luwes dan bertahan
- Guru terampil menggunakannya
- Pengelompokkan sasaran
- Mutu teknis
Kriteria yg paling utama dari enam kriteria dlm pemilihan media adlh kesesuaian pemilihan dan penggunaan media dgn tujuan pembelajaran / kompetensi yg ingin dicapai, isi materi pembelajaran, dan guru harus terampil mengunakannya Sebagai contoh, apabila tujuan / kompetensi siswa bersifat menghafalkan kata-kata tentunya media audio yg tepat untk digunakan. Jika tujuan / kompetensi yg dicapai bersifat memahami isi bacaan maka media cetak yg lebih tepat digunakan. Kalau tujuan pembelajaran bersifat motorik (gerak dan aktivitas), maka media film dan video bisa digunakan. Di samping itu, terdapat kriteria lainnya yg bersifat melengkapi seperti: biaya, ketepatgunaan; keadaan siswa; ketersediaan; dan mutu teknis.
Warsita (2008:253) mengemukakan ada sembilan kriteria dlm pemilihan media pembelajaran, yakni:
- Kesesuian media dgn tujuan / kompetensi
- Kesesuian media dgn jenis pengetahuan
- Kesesuian media dgn sasaran
- Ketersediaan / kemudahan untk memperolehnya
- Biaya, penggunaan media dimaksud untk meningkatkan efektivitas dan efesiensi pembelajaran
- Kemampuan media, untk belajar individual, kelompok kecil, kelompok besar / massal.
- Karakteristik media yg bersangkutan
- Waktu, berapa lama waktu yg diperlukan untk mengadakan / membuat media yg akan kita pilih.
- Mutu teknis.
Sejalan dgn pendapat tersebut, Susilana (2009:204-205) yg mengartikan media dlm arti yg lebih luas yakni sebagai sumber belajar mengemukakan beberapa kriteria dlm pemilihan dan penggunaan media. Adapun yg menjadi kriteria dlm pemilihan media adalah:
- Ketepatan dgn tujuan pembelajaran.
- Dukungan terhadap isi materi pmbelajaran.
- Kemudahan memperoleh sumber belajar / media yg akan digunakan.
- Keterampilan guru dlm menggunakannya.
- Tersedia waktu untk menggunakannya.
- Sesuai dgn taraf berpikir siswa.
Adapun kriteria dlm penggunaan media mencakup:
- Media / sumber belajar yg digunakan dpt meningkatkan kemampuan siswa.
- Media / sumber belajar yg digunakan cukup memadai dgn memanfaatkan sumber belajar secara efektif.
- Isi dari media / sumber belajar yg digunakan memenuhi syarat untk menjelaskan materi yg akan disampaikan.
- Media / sumber belajar yg digunakan mampu menarik perhatian siswa.
- Media / sumber belajar yg digunakan mampu menjelaskan materi secara detail.
- Media / sumber belajar yg digunakan telah memuat seluruh informasi yg akan disampaikan.
- Media yg digunakan sesuai dgn tujuan pembelajaran
- Media yg digunakan sesuai karakteristik materi pelajaran;
- Media yg digunakan sesuai dgn keadaan siswa;
- Kemampuan guru dlm menggunakan media;
- Media yg digunakan dpt meningkatkan motivasi belajar siswa;
- Media yg digunakan bervariasi dan inovatif;
- Media yg digunakan hendaknya cukup dikenal audience (siswa) / bersifat kontekstual.
DAFTAR PUSTAKA
Arsyad, Azhar. 2011. Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Aqib, Zainal. 2010. Profesionalisme Guru dlm Pembelajaran. Surabaya: Insan Cendekia.
Hamalik, Oemar. 1994. Media Pendidikan, Bandung: Citra Adtya Bakti.
Kemp. 1977. Intructional Design: a Plan for Unit and Curriculum Development. New York: Technology Publ.
Kemp, J.E. & Dayton. D.K. 1985. Planning and Producing Instrutional Media (Fifth Edition).New York : Harper & Row. Publishers. .
Mappire, Andi. 1983. Psikologi Orang Dewasa, Surabaya: Usaha Nasional. Marimba, Ahmad D. 1980. Pengantar Filsaf at Pendidikan Islam. Bandung: PT. Almaíarif.
Nuryani. 2005. Strategi Belajar Mengajar Biologi. Malang: Penerbit Universitas Negeri Malang.
Rohani, Ahmad. 1991. Pengelolaan Pelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Sadiman, Arief S. 1993. Media Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Seels, Barbara B. dan Glasgow. 1990. Exercises in Intructional Design. Columbus: Merril Publishing Company.
Seels, Barbara B. dan Rita C. Richey. 1994. Teknologi Pembelajaran, Definisi dan Kawasannya (Intructional Technology: The Definition and Domains of the Filed) Diterjemahkan oleh Dra. Dewi S. Prawiradilaga, dkk. Jakarta: UNJ
Smaldino, Sharon E.; Deborah L. Lowther; dan James D. Russell. 2011. Intructional Technology and Media For Learning (Teknologi Pembelajaran dan Media Untuk Belajar) Diterjemahkan oleh Arif Rahman. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Susilana, Rudi. 2009. Sumber Belajar dlm Pendidikan. Dalam Ilmu dan Aplikasi Pendidikan, Bagian II : Ilmu Pendidikan Praktis. Bandung: PT. Imperial Bhakti Utama (Halaman 197 - 220)
Warsita, Bambang. 2008. Teknologi Pembelajaran, Landasan dan Aplikasinya. Jakarta: Rineka Cpta
Silahkan Baca Info Pembelajaran Lainnya
Model Pembelajaran Dan Model Pengelolaan Pembelajaran
Teori Belajar Dan Pembelajaran
Teori Dan Model Mengajar
Pengertian Jenis Dan Manfaat Media Pembelajaran
Model - Model Pembelajaran Inovatif Dan Cara Penerapannya
Pengertian Sikap, Unsur Dan Cara Mengukur Sikap
Pengertian Ciri Dan Jenis Kecerdasan Emosional
Gaya Belajar Siswa, Pengertian Tife Dan Faktor Yang Mempengaruhi
Penelitian Tindakan Kelas Atau Ptk
Metode Demontrasi
Metode Latihan (Driil)
Metode Penugasan Atau Metode Resitasi
Metode Tanya Jawab Dan Prinsip Penerapannya
Metode Kerja Kelompok
Metode Tugas Kelompok
Metode Pemecahan Masalah (Problem Solving)
Metode Diskusi
Metode Pembelajaran Bermain Peran
Pengertian Aktivitas Belajar
Pengertian Hasil Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya
Pengertian dan Aspek Kepribadian Anak Atau Kepribadian Siswa Di Sekolah
Motivasi Belajar Siswa
Minat Belajar Siswa
Pengertian dan Faktor yg mempengaruhi Disiplin Siswa
Model Pembelajaran Kooperatif Tife Team-Assisted Individualization (Tai)
Model pembelajaran Kooperatif Tife Number Head Together (Nht)
Model Pembelajaran Pembelajaran Interaktif
Model Pembelajaran Kooperatif Tife Jigsaw
Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning - Pbl Atau Problem Based Intructional - Pbi)
Model pembelajaran Kontekstual
Model pembelajaran Kooperatif Learning
Model pembelajaran Model Talking Chips
Model Pembelajaran Interaktif
Model Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif Dan Menyenangkan (Pakem Atau Paikem)
Model Pembelajaran Remedial Tutor Sebaya
Indikator Dan Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Guru
0 Response to "Pengertian Jenis & Manfaat Media Pembelajaran - Berita"
Post a Comment