Cegah Menguap Ketika Shalat, ini Tipsnya - Belajar Tauhid

Cegah Menguap Ketika Shalat, ini Tipsnya

jogjacamps.blogspot.com - Menguap adlh aktivitas menghirup udara dalam-dalam melalui mulut, dan mulut itupun tak dgn cara biasa menarik nafas dalam-dalamnya. Karena datangnya keinginan menguap itu terkadang secara tiba-tiba dan tanpa dikehendaki. Tiba-tiba seseorang membuka mulut lebar-lebar menghirup udara dan menguap!!. Untuk diketahui, mulut bukanlah organ yg disiapkan untk menyaring udara seperti hidung.
Maka, apabila mulut tetap dlm keadaan terbuka ketika menguap, maka masuk jg berbagai jenis mikroba dan debu, / kutu bersamaan dgn masuknya udara ke dlm tubuh. Di samping itu setan akan masuk pula melalui mulut yg terbuka tersebut, sebagaimana akan datang penjelasannya.
Oleh karena itu, datang petunjuk nabawi yg mulia agar kita melawan menguap ni sekuat kemampuan kita, / pun menutup mulut saat menguap dgn tangan. Dan di dlm menyikapi perbuatan menguap ini, ada beberapa adab yg mesti dilakukan oleh seorang muslim, yaitu,
1). Anjuran untk Menolak menguap
Adab pertama di dlm menguap adlh berusaha sekuat tenaga untk menolak dan mencegah terjadinya menguap dgn berusaha tetap menutup dan merapatkan mulut.
Dari Abu Hurairah radliyallahu anhu, bahwa Nabi Shallallahu alaihi wasallam bersabda,
إِنَّ اللهَ يُحِبُّ اْلعُطَاسَ وَ يَكْرَهُ التَّثَاؤُبَ فَإِذَا عَطَسَ فَحِمَدَ اللهَ فَحَقٌّ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ سَمِعَهُ أَنْ يُشَمِّتَهُ وَ أَمَّا التَّثَاؤُبُ فَإِنَّمَا هُوَ مِنَ الشَّيْطَانِ فَلْيَرُدَّهُ مَا اسْتَطَاعَ فَإِذَا قَالَ هَا ضَحِكَ مِنْهُ الشَّيْطَانُ
Sesungguhnya Allah menyukai bersin dan membenci menguap. Jika seseorang bersin dan mengucapkan ‘Alhamdulillah’, maka bagi semua muslim yg mendengarnya hendaklah mengucapkan ‘tasymit’ (yaitu mengucapkan yarhamukallah). Adapun menguap adlh dari setan, maka hendaknya ditahan semampunya. Jika ia (ketika menguap) mengatakan, ‘huaahh’, maka setanpun tertawa. [HR. al-Bukhoriy: 6223, 6226 dan Abu Dawud: 5028. Berkata asy-Syaikh al-Albaniy: Shahih]. [1]
Berkata asy-Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin rahimahullah, Adapun menguap itu dari setan dan oleh karena itu Allah membencinya. Kenapa??, karena menguap itu merupakan bukti akan kemalasan. Oleh sebab itu banyak menguap itu akan menimpa orang yg ingin tidur. Dan jg karena menguap itu merupakan bukti kemalasan, maka Allah membencinya. Maka langkah pertama apabila seseorang menguap adlh mencegah (terjadi)nya dan bersabar (di dlm mencegahnya). [2]
Dari Abu Hurairah radliyallahu anhu, bahwasanya Rosulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda,
التَّثَاؤُبُ مِنَ الشَّيْطَانِ فَإِذَا تَثَاءَبَ أَحَدُكُمْ فَلْيَكْظِمْ مَا اسْتَطَاعَ
Menguap itu dari setan, maka apabila seseorang di antara kalian menguap maka tahanlah sesanggup kalian. [HR Muslim: 2994].
Dari Abu Sa’id al-Khudriy radliyallahu anhu berkata, telah bersabda Rosulullah Shallallahu alaihi wa sallam, إِذَا تَثَاءَبَ أَحَدُكُمْ فَلْيُمْسِكْ بِيَدِهِ عَلَى فِيْهِ، فَإِنَّ الشَّيْطَانَ يَدْخُلُ
Jika seorang dari kalian menguap, hendaklah ia menutup mulutnya dgn tangan, sebab setan bisa masuk. [HR. Muslim: 2995 dan Abu Dawud: 5026. Berkata asy-Syaikh al-Albaniy: Shahih]. [3]
Berkata asy-Syaikh Salim bin Ied al-Hilaliy hafizhohullah,
1). Hadits di atas menunjukkan bahwa menguap itu dari setan untk membawa orang yg menguap itu kepada kemalasan.
2). Menguap itu, kebanyakan terjadi karena beratnya badan dan penuhnya (perut dgn makanan), membuatnya lemah dan condong kepada kemalasan. Hal ni akan membawa kepada syahwat yg merupakan jerat setan. [4]
Al-Imam an-Nawawiy rahimahullah berkata, Menguap itu umumnya dibarengi dgn rasa berat, lemas dan penuh di tubuh serta lebih condong kepada sifat malas. Menguap disandarkan kepada setan sebab dia-lah yg mengajak kepada nafsu syahwat. (Hadits di atas) sebagai peringatan untk menjauhi sebab-sebab yg dpt menimbulkan menguap, yaitu makan terlalu banyak / berlebih-lebihan. [5]
Dalil hadits dan penjelasan di atas menerangkan kepada kita, bahwa menguap itu dari setan, dan ia menyukai perbuatan menguap yg dilakukan manusia. Jika seseorang hendak menguap maka hendaklah sekuat tenaga untk menolak dan mencegah terjadinya dgn menutup dan merapatkan mulut.
Menguap Ketika Sholat
Demikian pula bila dirasa menguap tersebut akan datang kepada seseorang yg sedang mengerjakan ibadah sholat, maka hendaknya ia lebih bersungguh-sungguh lagi dlm menolaknya. Sebab kondisi sholat itu lebih utama untk dijaga dari pd kondisi-kondisi selainnya.
Al-Hafizh Ibnu Hajar al-Asqolaniy rahimahullah mengatakan, Dan di antara yg diperintahkan bagi orang yg menguap adalah, ‘jika sedang shalat, maka dia harus menghentikan bacaannya sampai menguapnya selesai, agar bacaannya tak berubah’. Pendapat yg seperti ni disandarkan oleh Ibnu Abi Syaibah dari Mujahid, ‘Ikrimah, dan para tabi’in yg masyhur. [6]
Dari Abu Sa’id al-Khudriy radliyallahu anhu berkata, telah bersabda Rosulullah Shallallahu alaihi wa sallam, إِذَا تَثَاوَبَ أَحَدُكُمْ فِي الصَّلاَةِ فَلْيَكْظِمْ مَا اسْتَطَاعَ فَإِنَّ الشَّيْطَانَ يَدْخُلُ
Apabila seseorang dari kalian menguap dlm sholat, maka hendaklah ia menahannya sebatas kemampuannya, sebab setan bisa masuk. [HR Muslim: 2995 (59) dan Abu Dawud: 5027. Berkata asy-Syaikh al-Albaniy: Shahih]. [7]
Bisakah setan masuk melalui mulut manusia?. Hal ni bukanlah hal aneh dan mengherankan bagi orang yg beriman. Sebab setan benar-benar bisa masuk ke tubuh manusia melalui peredaran darahnya. Sebagaimana telah dipahami di dlm sebuah hadits,
عن علي بن الحسين فَقَالَ النَّبِيُّ صلى الله عليه و سلم: إِنَّ الشَّيْطَانَ يَبْلُغُ مِنِ ابْنِ آدَمَ مَبْلَغَ الدَّمِ
Dari Ali bin Husain radliyallahu anhu, Maka Nabi Shallallahu alaihi wa sallam bersabda, Sesungguhnya setan itu dpt mencapai tempat mengalirnya darah manusia. [HR al-Bukhoriy: 2035, 2038, 2039, 3101, 3281, 6219, 7171, Muslim: 2175 dan Abu Dawud: 2470, 4994. Berkata asy-Syaikh al-Albaniy: shahih]. [8]
Dari Abu Hurairah radliyallahu anhu bahwasanya Nabi Shallallahu alaihi wa sallam bersabda,
التَّثَاؤُبُ فِي الصَّلاةِ مِنْ الشَّيْطَانِ فَإِذَا تَثَاءَبَ أَحَدُكُمْ فَلْيَكْظِمْ مَا اسْتَطَاعَ
Menguap ketika sholat adlh dari setan, jika salah seorang dari kalian menguap, maka tahanlah semampunya. [HR at-Turmudziy: 370 dan Ahmad: II/ 397. Berkata asy-Syaikh al-Albaniy: Shahih]. [9]
Al-Imam Malik rahimahullah berkata,
Mulutnya ditutup dgn tangannya ketika sholat sampai selesai menguap. Jika menguap ketika sedang membaca bacaan sholat, kalau dia memahami apa yg dibaca, maka hukumnya makruh tapi sudah mencukupi baginya (bacaan dia). Tetapi jika tak memahaminya, maka dia harus mengulangi bacaannya, dan jika tak mengulanginya, -kalau bacaan tersebut adlh surat al-Fatihah-, maka itu tak mencukupi (tidak sah sholatnya), dan kalau selain al-Fatihah, maka sudah mencukupinya (sholatnya sah). [10]
Al-Imam an-Nawawiy rahimahullah menerangkan,
Pasal tentang beberapa masalah yg langka di tengah-tengah umat tapi sangat butuh untk dijelaskan kepada mereka, adlh di antaranya,
Seseorang yg menguap ketika sholat, dia harus menghentikan bacaan sholatnya sampai menguapnya selesai, kemudian melanjutkan bacaannya. Ini adlh perkataan Mujahid, dan ni ucapan yg bagus. [11]
2). Menutup mulut dgn tangan
Tapi jika menutup dan merapatkan mulut di dlm mencegah menguap itu sulit, maka hendaknya menutup mulut dgn tangannya.
Menutup mulut dgn tangan merupakan salah satu dari adab Islam ketika menguap. Adapun di antara faidahnya adalah, 1). Melaksanakan perintah Rosulullah Shallallahu alaihi wa sallam. 2). Agar tak terlihat pemandangan yg kurang sedap dari mulut orang yg menguap, apalagi jika mengeluarkan bau tak sedap. 3). Agar setan tak menertawakannya.
Dari Abu Sa’id al-Khudriy radliyallahu anhu berkata, telah bersabda Rosulullah Shallallahu alaihi wa sallam, إِذَا تَثَاءَبَ أَحَدُكُمْ فَلْيُمْسِكْ بِيَدِهِ عَلَى فِيْهِ، فَإِنَّ الشَّيْطَانَ يَدْخُلُ
Jika seorang dari kalian menguap, hendaklah ia menutup mulutnya dgn tangan, sebab setan bisa masuk. [HR. Muslim: 2995 dan Abu Dawud: 5026. Berkata asy-Syaikh al-Albaniy: Shahih]. [12]
Tapi di dlm prakteknya banyak di antara kaum muslimin ketika seseorang di antara mereka menguap lalu menutup mulutnya dgn punggung tangannya, dan menetapkannya. Tapi hal ni ternyata tak ada asalnya di dlm agama, sebagaimana telah dijelaskan oleh asy-Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin rahimahullah.
Berkata asy-Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin rahimahullah, Jika engkau terasa berat untk mencegah (menguap) maka letakkan tanganmu pd mulutmu. Tapi apa yg dikatakan oleh sebahagian ulama rahimahumullah ‘bahwa engkau meletakkan punggung tangan di atas mulut’, maka itu tak ada asalnya. Sesungguhnya engkau meletakkan bagian dlm tangan (telapak tangan) -seperti ini-, menutup mulut. Sebabnya, apabila manusia menguap maka setan akan tertawa dari sebabnya. Setan tahu bahwa hal tersebut merupakan bukti akan kemalasan dan kelesuannya. Dan setan sangat senang jika anak Adam (manusia menjadi pemalas dan lesu -Semoga Allah melindungi kami dan kalian-. Setan jg membenci orang yg rajin lagi sungguh-sungguh, yg selalu teguh, kuat dan rajin. [13]
3). Tidak mengucapkan ‘Haaah’, ‘Huuaaah’ / semacamnya
Terkadang jika ada seseorang menguap baik disengaja ataupun tidak, ia berteriak keras sambil bersuara ‘huuaaaaaahhh’. Padahal hal tersebut dilarang dan dpt mengundang tawa setan. Disamping itu jg mengeluarkan suara tersebut membuat Allah ta’ala tak suka.
Hal ni sebagaimana telah dijelaskan pd hadits di atas. Alasannya adalah, suara seperti ni dpt membuat setan tertawa. Ia menertawakan orang yg menguap dgn cara seperti ini. Maukah engkau ditertawakan oleh setan?. Tentu saja kita tak ingin membuat setan tertawa lantaran merasa senang dan menang. Senang karena kita termakan oleh keinginnannya dan menang karena kita dpt dikalahkan olehnya. Dan, karena tertawanya setan adlh masalah ghaib dan kita tak mengetahui tertawanya, maka suara ‘huaahh’ tersebut tetap dan masih banyak dilakukan oleh banyak dari kaum muslimin.
4). Tidak mengangkat suara ketika menguap
Mengangkat / mengeraskan suara ketika menguap termasuk adab yg tak baik, tak enak didengar dan dpt membuat orang lari menjauh. Apalagi jika mengeluarkan bau yg tak sedap dari mulutnya, lantaran tak bersiwak / gosok gigi / sehabis makan makanan yg menimbulkan bau menyengat dan selainnya.
Sebagian orang terkadang sengaja mengangkat suara ketika menguap untk membuat orang tertawa, dan dia bangga melakukannya. Ketahuilah! Itu bukan adab yg baik. Justru sebaliknya setan yg akan menertawakannya. Maka itu, hendaklah ia meninggalkan menguap dgn cara seperti ini.
Tidak ada doa / bacaan khusus ketika menguap
Sebagian orang ada yg membaca ta’awwudz (yaitu bacaan, ‘A’udzu billahi minasy syaithonir rojim’;aku berlindung kepada Allah dari godaan setan yg terkutuk) tiap kali menguap. Hal ni merupakan kesalahan dan kekeliruan yg dpt kita lihat dari beberapa sisi,
1). Ucapan / doa ni tak ada contohnya dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para Shahabat radhiyallahu anhum. Bila ucapan itu baik, niscaya mereka tentu telah mendahului kita dlm mengamalkannya.
2). Mengamalkan suatu amalan / doa dan meyakininya termasuk dlm ajaran agama padahal tak ada contohnya di dlm Islam maka hal ni merupakan bid’ah (perkara baru dlm agama), dan bid’ah itu wajib dijauhi.
3). Orang yg membaca doa ni telah meninggalkan sunah fi’liyah Nabi Shallallahu alaihi wa sallam ketika menguap, yakni perintah untk menolaknya sekuat tenaga dan jika tak mampu, menutup mulut dgn tangan.
Berkata asy-Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin rahimahullah, Tetapi apakah kamu akan mengucapkan ‘A’udzu billahi minasy syaithonir rojim’ . Tidak, karena hal tersebut tak pernah datang dari Nabi Shallallahu alaihi wa sallam. Nabi Shallallahu alaihi wa sallam telah mengajarkan kita, tentang apa yg harus kita perbuat ketika menguap. Beliau tak mengatakan, ‘Ucapkanlah ini!’. Beliau hanyalah mengucapkan, ‘Tahanlah ! / cegahlah dgn tangan !’ dan tak mengatakan, ‘Ucapkanlah, a’udzu billahi minasy syaithonir rojim !’.
Adapun yg telah terkenal pd sebahagian manusia bahwa seseorang itu apabila menguap hendaknya membaca ‘A’udzu billahi minasy syaithonir rojim’. Maka hal ni tak ada asalnya. Karena ibadah-ibadah itu dibangun aras syar’iy bukan hawa nafsu. Sebahagian orang ada yg mengatakan, ‘Bukankah Allah berfirman ((Dan jika setan mengganggumu dgn suatu gangguan, maka mohonlah perlindungan kepada Allah. Sesungguhnya Dia-lah yg Maha mendengar lagi Maha mengetahui. QS Fushshilat/ 41: 36)). Nabi Shallallahu alaihi wa sallam telah menerangkan bahwa menguap itu dari setan, maka apakah ni jg merupakan gangguan?’. Kami jawab, ‘Bukan, sungguh engkau telah memahami ayat tersebut dgn salah. Karena yg dimaksud dari ayat ((Dan jika setan mengganggumu dgn suatu gangguan, maka mohonlah perlindungan kepada Allah. Sesungguhnya Dia-lah yg Maha mendengar lagi Maha mengetahui. QS Fushshilat/ 41: 36)) adlh menyuruh kepada perbuatan-perbuatan maksiat / meninggalkan kewajiban-kewajiban, maka inilah yg dimaksud dgn gangguan. Sebagaimana Allah ta’ala telah berfirman tentangnya, bahwa setan suka mengganggu di antara manusia. Maka inilah gangguannya, ‘menyuruh berbuat maksiat dan melalaikan dari kewajiban’. Jika engkau merasakan hal tersebut maka ucapkanlah, ‘a’udzu billahi minasy syaithonir rojim’. Adapun menguap bukanlah termasuk di dalamnya melainkan hanyalah sunnah fi’liyah (perbuatan), yaitu mencegah dgn sekuat kemampuanmu, dan jika engkau tak mampu, maka letakkan tanganmu pd mulutmu. [14]
Semoga penjelasan singkat tentang menguap dan adabnya dlm Islam ni dpt bermanfaat untukku dan keluargaku serta seluruh kaum muslimin. Wallahu a’lam bish showab.

[1] Shahih Sunan Abu Dawud: 4206, Shahih al-Jami’ ash-Shaghir: 1884, 425 dan Irwa’ al-Ghalil: 780. [2] Syar-h Riyadl ash-Shalihin: III/ 185. [3] Shahih Sunan Abu Dawud: 4204 dan Shahih al-Jami’ ash-Shaghir: 426. [4] Bahjah an-Nazhirin: II/ 151. [5] Syar-h Shahih Muslim: XVIII/ 122. [6] Fat-h al-Bariy: X/ 612. [7] Mukhtashor Shahih Muslim: 345, Shahih Sunan Abu Dawud: 4205 dan Shahih al-Jami’ ash-Shaghir: 427. [8] Mukhtashor Shahih al-Imam al-Bukhoriy: 997, Mukhtasor Shahih Muslim: 1437, Shahih Sunan Abi Dawud: 2158, 4178 dan Shahih al-Jami’ ash-Shaghir: 1658 [9] Shahih Sunan at-Turmudziy: 304 dan Shahih al-Jami’ ash-Shaghir: 3012. [10] Mawahib al-Jalil fi Syar-h Mukhtashar asy-Syaikh Khalil (II/308) cetakan Dar Alimil Kutub. [11] At-Tibyan fi Adab hamalat al-Qur’an, halaman 114. [12] Shahih Sunan Abu Dawud: 4204 dan Shahih al-Jami’ ash-Shaghir: 426. [13] Syar-h Riyadl ash-Shalihin: III/ 186. [14] Syar-h Riyadl ash-Sholihin: III/ 186.

other source : http://wikipedia.org, http://tipsislami.blogspot.com, http://youtube.com

0 Response to "Cegah Menguap Ketika Shalat, ini Tipsnya - Belajar Tauhid"

Post a Comment

Contact

Name

Email *

Message *