Ulama': Imam Bukhari (periwayat Hadits) - Hadist

Ulama': Imam Bukhari (periwayat Hadits)jogjacamps.blogspot.com - Pertumbuhan beliauNama:Â Muhammad bin Isma'il bin Ibrahim bin al Mughirah bin Bardizbah.
Kuniyah beliau: Abu Abdullah
Nasab beliau: 1. Al Ju'fi; nisabah Al Ju'fi adlh nisbah arabiyyah. Faktor penyebabnya adalah, bahwasanya al Mughirah kakek Bukhari yg kedua masuk Islam berkat bimbingan dari Al Yaman Al Ju'fi. Maka nisbah beliau kepada Al Ju'fi adlh nisbah perwalian
2. Al Bukhari; yg merupakan nisbah kepada negri Imam Bukhari lahirTanggal lahir: Beliau dilahirkan pd hari Jum'at setelah shalat Jum'at 13 Syawwal 194 H
Tempat lahir: Bukhara
Masa kecil beliau: Bukhari dididik dlm keluarga yg berilmu. Bapaknya adlh seorang ahli hadits, akan tetapi dia tak termasuk ulama yg banyak meriwayatkan hadits, Bukhari menyebutkan di dlm kitab tarikh kabirnya, bahwa bapaknya telah melihat Hammad bin Zaid dan Abdullah bin Al Mubarak, dan dia telah mendengar dari imam Malik, karena itulah dia termasuk ulama bermadzhab Maliki. Ayahnya wafat ketika Bukhari masih kecil, sehingga dia pun diasuh oleh sang ibu dlm kondisi yatim. Akan tetapi ayahnya meninggalkan Bukhari dlm keadaan yg berkecukupan dari harta yg halal dan berkah. Bapak Imam Bukhari berkata ketika menjelang kematiannya; "Aku tak mengetahui satu dirham pun dari hartaku dari barang yg haram, dan begitu jg satu dirhampun hartaku bukan dari hal yg syubhat."
Maka dgn harta tersebut Bukhari menjadikannya sebagai media untk sibuk dlm hal menuntut ilmu.
Ketika menginjak usia 16 tahun, dia bersama ibu dan kakaknya mengunjungi kota suci, kemudian dia tinggal di Makkah dekat dgn baitulah beberapa saat guna menuntut ilmu.
Kisah hilangnya penglihatan beliau: Ketika masa kecilnya, kedua mata Bukhari buta. Suatu ketika ibunya bermimpi melihat Khalilullah Nabi Ibrahim 'Alaihi wa sallam berujar kepadanya; "Wahai ibu, sesungguhnya Allah telah memulihkan penglihatan putramu karena banyaknya doa yg kamu panjatkan kepada-Nya." Menjelang pagi harinya ibu imam Bukhari mendapati penglihatan anaknya telah sembuh. Dan ni merupakan kemuliaan Allah subhanahu wa ta'ala yg di berikan kepada imam Bukhari di kala kecilnya.Perjalan beliau dlm menuntut ilmu
Kecerdasan dan kejeniusan beliau
kecerdasan dan kejeniusan Bukhari nampak semenjak masih kecil. Allah menganugerahkan kepadanya hati yg cerdas, pikiran yg tajam dan daya hafalan yg sangat kuat, sedikit sekali orang yg memiliki kelebihan seperti dirinya pd zamannya tersebut. Ada satu riwayat yg menuturkan tentang dirinya, bahwasanya dia menuturkan; "Aku mendapatkan ilham untk menghafal hadits ketika aku masih berada di sekolah baca tulis." Maka Muhammad bin Abi Hatim bertanya kepadanya; "saat itu umurmu berapa?". Dia menjawab; "Sepuluh tahun / kurang dari itu. Kemudian setelah lulus dari sekolah akupun bolak-balik menghadiri majelis hadits Ad-Dakhili dan ulama hadits yg lainnya. Ketika sedang membacakan hadits di hadapan murid-muridnya, Ad-Dakhili berkata; 'Sufyan meriwayatkan dari Abu Zubair dari Ibrahim.' Maka aku menyelanya; 'Sesungguhnya Abu Zubair tak meriwayatkan dari Ibrahim.' Tapi dia menghardikku, lalu aku berkata kepadanya, 'kembalikanlah kepada sumber aslinya, jika anda punya.' Kemudian dia pun masuk dan melihat kitabnya lantas kembali dan berkata, 'Bagaimana kamu bisa tahu wahai anak muda?' Aku menjawab, 'Dia adlh Az Zubair. Nama aslinya Ibnu 'Adi yg meriwayatkan hadits dari Ibrahim.' Kemudian dia pun mengambil pena dan membenarkan catatannya. Dan dia pun berkata kepadaku, 'Kamu benar.' Maka Muhammad bin Abi Hatim bertanya kepada Bukhari; "Ketika kamu membantahnya berapa umurmu?". Bukhari menjawab, "Sebelas tahun."
Hasyid bin Isma'il menuturkan: bahwasanya Bukhari selalu ikut bersama kami mondar-mandir menghadiri para masayikh Bashrah, dan saat itu dia masih anak kecil. Tetapi dia tak pernah menulis (pelajaran yg dia simak), sehingga hal itu berlalu beberapa hari. Setelah berlalu 6 hari, kamipun mencelanya. Maka dia menjawab semua celaan kami; "Kalian telah banyak mencela saya, maka tunjukkanlah kepadaku hadits-hadits yg telah kalian tulis." Maka kami pun mengeluarkan catatan-catatan hadits kami. Tetapi dia menambahkan hadits yg lain lagi sebanyak lima belas ribu hadits. Dan dia membaca semua hadits-hadits tersebut dgn hafalannya di luar kepala. Maka akhirnya kami mengklarifikasi catatan-catatan kami dgn berpedoman kepada hafalannya.Permulaannya dlm menuntut ilmu
Aktifitas beliau dlm menuntut ilmu di mulai semenjak sebelum menginjak masa baligh, dan hal itu di tunjang dgn peninggalan orang tuanya berupa harta, beliau berkata; 'aku menghabiskan tiap bulan sebanyak lima ratus dirham, yg aku gunakan untk pembiaan menuntut ilmu, dan apa yg ada di sisi Allah itu lebih baik dan lebih eksis.'
Dia bergegas mendatangi majelis-majelis ilmu, ketika dia sudah menghafal Al qur`an dan menghafal beberapa karya tulis para ulama, dan yg pertama kali karya tulis yg beliau hafal adlh buku Abdullah bin Al Mubarak, buku Waki' bin al Jarrah dlm masalah Sunan dan zuhud, dan yg lainnya. Sebagaimana beliau jg tak meninggalkan disiplin ilmu dlm masalah fikih dan pendapat.Rihlah beliau
Rihlah dlm rangka menuntut ilmu merupakan bagian yg sangat mencolok dan sifat yg paling menonjol dari tabiat para ahlul hadits, karena posisi Bukhari dlm masalah ilmu ni merupakan satu kesatuan pd diri seorang ahlul hadits, maka dia pun mengikuti sunnah para pendahulunya dan dia pun meniti jalan mereka. Dia tak puas dgn hanya menyimak hadits dari penduduk negrinya, sehingga tak terelakkan lagi bagi dirinya untk mengadakan dlm rangka menuntut ilmu, dia berkeliling ke negri-negri Islam. Dan pertama kali dia mengadakan perjalanannya adlh pd tahun 210 hijriah, yaitu ketika umurnya menginjak 16 tahun, pd tahun kepergiannya dlm rangka menunaikan ibadah haji bersama dgn ibundanya dan saudara tuanya.
Negri-negri yg pernah beliau masuki adlh sebagai berikut; 1. Khurasan dan daerah yg bertetangga dengannya 2. Bashrah 3. Kufah 4. Baghdad 5. Hijaz (Makkah dan Madinah) 6. Syam 7. Al Jazirah (kota-kota yg terletak di sekitar Dajlah dan eufrat) 8. Mesir Bukhari menuturkan tentang rihlah ilmiah yg dia jalani; 'Aku memasuki Syam, Mesir dan al Jazirah sebanyak dua kali, ke Bashrah sebanyak empat kali, dan aku tinggal di Hijaz beberapa tahun, dan aku tak bisa menghitung berapa kali saya memasuki kawasan Kufah dan Baghdad bersama para muhadditsin.Guru-guru beliau
Imam Bukhari berjumpa dgn sekelompk kalangan atba'ut tabi'in muda, dan beliau meriwayatkan hadits dari mereka, sebagaimana beliau jg meriwayatkan dgn jumlah yg sangat besar dari kalangan selain mereka. Dalam masalah ni beliau bertutur; ' aku telah menulis dari sekitar seribu delapan puluh jiwa yg semuanya dari kalangan ahlul hadits.
Guru-guru imam Bukhari terkemuka yg telah beliau riwayatkan haditsnya; 1. Abu 'Ashim An Nabil 2. Makki bin Ibrahim 3. Muhammad bin 'Isa bin Ath Thabba' 4. Ubaidullah bin Musa 5. Muhammad bin Salam Al Baikandi 6. Ahmad bin Hambal 7. Ishaq bin Manshur 8. Khallad bin Yahya bin Shafwan 9. Ayyub bin Sulaiman bin Bilal 10. Ahmad bin Isykab Dan masih banyak lagiMurid-murid beliau
Al Hafidz Shalih Jazzarah berkata; ' Muhammad bin Isma'il duduk mengajar di Baghdad, dan aku memintanya untk mendektekan (hadits) kepadaku, maka berkerumunlah orang-orang kepadanya lebih dari dua puluh ribu orang.
Maka tidaklah mengherankan kalau pengaruh dari majelisnya tersebut menciptakan kelompok tokoh-tokoh yg cerdas yg meniti manhaj, dintara mereka itu adalah; 1. Al imam Abu al Husain Muslim bin al Hajjaj an Naisaburi (204-261), penulis buku shahih Muslim yg terkenal 2. Al Imam Abu 'Isa At Tirmizi (210-279) penulis buku sunan At Tirmidzi yg terkenal 3. Al Imam Shalih bin Muhammad (205-293) 4. Al Imam Abu Bakr bin Muhammad bin Ishaq bin Khuzaimah (223-311), penulis buku shahih Ibnu Khuzaimah. 5. Al Imam Abu Al Fadhl Ahmad bin Salamah An Naisaburi (286), teman dekat imam Muslim, dan dia jg memiliki buku shahih seperti buku imam Muslim. 6. Al Imam Muhammad bin Nashr Al Marwazi (202-294) 7. Al Hafizh Abu Bakr bin Abi Dawud Sulaiman bin Al Asy'ats (230-316) 8. Al Hafizh Abu Al Qasim Abdullah bin Muhammad bin Abdul 'Aziz Al Baghawi (214-317) 9. Al Hafizh Abu Al Qadli Abu Abdillah Al Husain bin Isma'il Al Mahamili (235-330) 10. Al Imam Abu Ishaq Ibrahim bin Ma'qil al Nasafi (290) 11. Al Imam Abu Muhammad Hammad bin Syakir al Nasawi (311) 12. Al Imam Abu Abdillah Muhammad bin Yusuf bin Mathar al Firabri (231-320)Karakter imam Bukhari
Meskipun Imam Bukhari sibuk dgn menuntut ilmu dan menyebarkannya, tetapi dia merupakan individu yg mengamalkan ilmu yg dimilikinya, menegakkan keta'atan kepada Rabbnya, terpancar pd dirinya ciri-ciri seorang wali yg terpilih dan orang shalih serta berbakti, yg dpt menciptakan karismatik di dlm hati dan kedudukan yg mempesona di dlm jiwa.
Dia merupakan pribadi yg banyak mengerjakan shalat, khusu' dan banyak membaca al Qur`an.
Muhammad bin Abi Hatim menuturkan: 'dia selalu melaksanakan shalat di waktu sahur sebanyak tiga belas raka'at, dan menutupnya dgn melaksanakan shalat witir dgn satu raka'at'
Yang lainnya menuturkan; ' Apabila malam pertama di bulan Ramadlan, murid-murid imam Bukhari berkumpul kepadanya, maka dia pun meminpin shalat mereka. Di tiap rak'at dia membaca dua puluh ayat, amalan ni beliau lakukan sampai dpt mengkhatamkan Al qur`an.
Beliau adlh sosok yg gemar menafkahkan hartanya, banyak berbuat baik, sangat dermawan, tawadldlu'Â dan wara'.Persaksian para ulama terhadap beliau
Sangat banyak sekali para ulama yg memberikan kesaksian atas keilmuan imam Bukhari, diantara mereka ada yg dari kalangan guru-gurunya dan teman-teman seperiode dengannya. Adapun periode setelah meninggalnya bukhari sampai saat ini, kedudukan imam Bukhari selalu bersemayam di dlm relung hati kaum muslimin, baik yg berkecimpung dlm masalah hadits, bahkan dari kalangan awwam kaum muslimin sekali pun memberikan persaksian atas keagungan beliau.
Diantara para tokoh ulama yg memberikan persaksian terhadap beliau adalah; 1. Abu Bakar ibnu Khuzaimah telah memberikan kesaksian terhadap Imam Bukhari dgn mengatakan: "Di kolong langit ni tak ada orang yg lebih mengetahui hadits dari Muhammad bin Isma'il." 2. 'Abdan bin 'Utsman Al Marwazi berkata; 'aku tak pernah melihat dgn kedua mataku, seorang pemuda yg lebih mendapat bashirah dari pemuda ini.' Saat itu telunjuknya diarahkan kepada Bukhari 3. Qutaibah bin Sa'id menuturkan; 'aku duduk bermajelis dgn para ahli fikih, orang-orang zuhud dan ahli ibadah, tetapi aku tak pernah melihat semenjak aku dapat mencerna ilmu orng yg seperti Muhammad bin Isma'il. Dia adlh sosok pd zamannya seperti 'Umar di kalangan para sahabat. Dan dia berkata; ' kalau seandainya Muhammad bin Isma'il adlh seorang sahabat maka dia merupakan ayat. 4. Ahmad bin Hambal berkata; Khurasan tak pernah melahirkan orang yg seperti Muhammad bin Isma'il. 5. Abu Bakar bin Abi Syaibah dan Ibnu Numair menuturkan; kami tak pernah melihat orang yg seperti Muhammad bin Ism'ail 6. Bundar berkata; belum ada seorang lelaki yg memasuki Bashrah lebih mengetahui terhadap hadits dari saudara kami Abu Abdillah. 7. Abu Hatim ar-Razi berkata: "Khurasan belum pernah melahirkan seorang putra yg hafal hadits melebihi Muhammad bin Isma'il,  jg belum pernah ada orang yg pergi dari kota tersebut menuju Irak yg melebihi kealimannya." 8. Muslim (pengarang kitab Sahih) berkata ketika Bukhari menyingkap satu cacat hadits yg tak di ketahuinya; "Biarkan saya mencium kedua kaki anda, wahai gurunya para guru dan pemimpin para ahli hadits, dan dokter hadits dlm masalah ilat hadits." 9. al-Hafiz Ibn Hajar yg menyatakan: "Andaikan pintu pujian dan sanjungan kepada Bukhari masih terbuka bagi generasi sesudahnya, tentu habislah semua kertas dan nafas. Ia bagaikan lautan tak bertepi."Hasil karya beliau
Diantara hasil karya Imam Bukhari adlh sebagai berikut :
- Al Jami' as Sahih (Sahih Bukhari)
- Al Adab al Mufrad.
- At Tarikh ash Shaghir.
- At Tarikh al Awsath.
- At Tarikh al Kabir.
- At Tafsir al Kabir.
- Al Musnad al Kabir.
- Kitab al 'Ilal.
- Raf'ul Yadain fi ash Shalah.
- Birru al Walidain.
- Kitab al Asyribah.
- Al Qira`ah Khalfa al Imam.
- Kitab ad Dlu'afa.
- Usami ash Shahabah.
- Kitab al Kuna.
- Al Hbbah
- Al Wihdan
- Al Fawa`id
- Qadlaya ash Shahabah wa at Tabi'in
- MasyiikhahWafat beliau
Imam Bukhari keluar menuju Samarkand, Tiba di Khartand, sebuah desa kecil sebelum Samarkand, ia singgah untk mengunjungi beberapa familinya. Tapi disana beliau jatuh sakit selama beberapa hari. Dan Akhirnya beliau meninggal pd hari sabtu tanggal 31 Agustus 870 M (256 H) pd malam Idul Fitri dlm usia 62 tahun kurang 13 hari. Beliau dimakamkan selepas Shalat Dzuhur pd Hari Raya Idul Fitri. Semoga Allah selalu merahmatinya dan ridla kepadanya.

0 Response to "Ulama': Imam Bukhari (periwayat Hadits) - Hadist"

Post a Comment

Contact

Name

Email *

Message *