[Ikan Air Laut] Tahu Bakso Spesial

jogjacamps.blogspot.com - Selama ni saya selalu mengira bahwa saya tak akan pernah kehilangan nafsu makan. Ketika ada teman yg mengeluh tiba-tiba appetite-nya akan makanan menghilang maka saya hanya terbengong, takjub, tak percaya dan langsung berkomentar, "Kok bisa sih? Gimana caranya"? Karena seumur-umur saya belum pernah mengalami 'fenomena' itu. Saya katakan fenomena karena bagi saya itu peristiwa yg luar biasa. Bahkan ketika saya sedang sakit pun (seperti beberapa minggu yg lalu saat terserang batuk parah), tetap saja nafsu makan saya tak berkurang sedikit pun. Mungkin doktrin yg diberikan alm. Bapak saya benar-benar manjur adanya, "Kalau sakit tetap dipaksakan makan supaya cepat sembuh. Biaya berobat kan mahal dan jangan sampai tak masuk sekolah." Nah kata-kata petuah itu terus terbawa sejak saya kecil hingga dewasa.

Tapi minggu kemarin akhirnya saya mengalaminya juga. Saya kehilangan nafsu makan! Huray! Ini bukan karena saya sedang menelan pil diet yg ampuh, / karena tersiksa sakit gigi yg akut, tetapi karena selama empat hari berturut-turut saya harus memasak begitu banyak aneka makanan. Rumah Pete pun sejak pagi hingga senja selalu berbau aneka bumbu, berganti-ganti dari aroma kari, tumisan bawang, hingga aroma cabai digoreng yg merangsang hidung untk bersin berkali-kali. Kepala menjadi pening, perut terasa eneg dan tak sedikit pun saya berkeinginan untk menyantap makanan yg bergeletakan di meja. Sambil tepok jidat saya pun membatin, "Masa sih saya harus estafet memasak puluhan makanan seperti ni supaya bisa mengalami kehilangan nafsu makan"? Tobat!


Memasak estafet puluhan makanan ni bukan tanpa sebab. Kegiatan ni saya lakukan dlm rangka mempersiapkan buku ketiga yg kali ni berisikan resep yg jauh lebih banyak dibandingkan sebelumnya. Jika di buku-buku yg lalu banyak sekali resep yg saya ambil dari blog karena gambar yg telah tersedia, maka di buku ketiga ni hampir sembilan puluh persen adlh resep baru sehingga saya harus memasak ulang serta mengambil gambar step by step-nya. Karena dateline yang semakin mendekat dan masih banyak foto yg menjadi pe-er (pekerjaan rumah) yg harus segera disetorkan, maka hari Kamis minggu lalu saya pun mengambil cuti selama satu hari, plus Paskah yg jatuh pd hari Jumat maka empat hari libur yg panjang pun terbuka di depan mata. Pikir saya, cukup untk membereskan semua resep.


Menyusun sebuah buku masakan sebenarnya bukan pekerjaan yg sulit, tentu saja jika anda bukan pekerja kantoran seperti saya yg hanya memiliki waktu luang di Sabtu dan Minggu saja, / jika hanya pekerjaan memasak saja yg anda lakukan. Tapi ketika anda jg harus berperan sebagai photographer 'abal-abal' dan food stylish amatiran sekaligus, belum lagi kondisi dapur yg kurang terang cahayanya sehingga harus berjalan mondar-mandir dahulu ke teras untk mengambil gambar (bahan apapun yg dimasukkan ke dlm wajan), maka pekerjaan membuat buku masakan tak bisa dibilang enteng. ^_^

Di hari Minggu, ni adlh hari keempat dari libur panjang saya, sebanyak sembilan puluh tujuh masakan sudah berhasil saya eksekusi, dan masih ada tiga resep lagi yg menanti. Pukul lima sore, saya pun terkapar di sofa kehabisan energi, plus rasa bosan yg menjebak akan masakan, proses memasak dan bagaimana menghabiskan makanan ini. God! Saya bahkan tak menggunakan empat hari libur ni untk cuci mata ke mall / nongkrong di cafe bersama Sintya, sahabat saya, sebagaimana yg biasa saya lakukan. Sintya pun seperti hilang ditelan bumi, mungkin bosan tiap kali mengirimkan pesan untk mengajak bertemu selalu saja jawab dgn "Sorry Sin, gue harus masak nih. Masih banyak resep yg belum dibuat."

Gothenberg in Winter - Photo courtesy of Said Z.

So many ducks, so little hunters ^_^ - Photo courtesy of Said Z.

Night in Gothenberg - Photo Courtesy of Said Z.

Perasaan bosan ni sedikit berkurang kala Said, teman saya yg sekarang sudah kembali ke Swedia, mengirimkan beberapa gambar kota Gothenberg di musim dingin melalui WhatsApp. Jika anda pembaca setia JTT maka anda mungkin cukup mengenal nama ni karena beberapa kali memang bersliweran di postingan-postingan saya yg lalu. Bahkan beberapa resep masakan Persia dari beliau telah menghiasi blog ini. Nah satu kegiatan yg kami sukai saat ni adlh saling mengirimkan gambar lokasi yg kami kunjungi. Saya dgn kemacetan Jakarta dan Said dgn taman-taman, danau dan seputar kota Gothenberg yg indah. Salah satunya seperti gambar yg saya tampilkan di atas, danau di tengah taman yg terletak di pusat kota. Sayangnya foto yg dikirim melalui WhatsApp memiliki resolusi yg rendah sehingga terlihat sedikit blur ketika saya coba hadirkan disini.

Wokeh kembali ke tahu bakso spesial kali ini. Masakan ni saya buat karena walau dilanda 'hilang nafsu makan' bukan berarti saya lantas harus berpuasa seharian. Memasak cukup menguras energi dan makanan adlh solusi untk mengembalikannya. Saat tak ada satupun makanan yg terasa menarik, maka tahu bakso dgn kuah yg segar ni tetap mampu membuat saya menyuapkan sendok dgn semangat. Keluarga besar saya penggila tahu.... Dan bakso.... Serta tentu saja kolaborasi keduanya. Dan sejak adik saya, Tedy, menikah dgn Diar yg berdomisili di Ungaran maka tahu bakso khas Ungaran yg cukup terkenal, sepertinya menjadi makanan yg sering kami konsumsi dan stock di freezer.


Beberapa kali saya mencoba membuat tahu bakso sendiri tapi sepertinya hasilnya kurang begitu mantap. Bahkan beberapa pembaca JTT melayangkan komplain ke saya karena menurut mereka, 'Mbak Endang, waduh rasanya kurang nendang. Kayak tahu bakso keliling, biasa ditempat saya orang menyebut bakso ojek"! So, ingin yg lebih nendang? Tentu saja kualitas bahannya harus lebih ditingkatkan, dan karena kita sedang berbicara mengenai bakso (walau berada di dlm tahu) maka daging sapi yg menjadi bahan utamanya harus mendominasi. Saya menggunakan resep bakso daging sapi yg sudah sering kali saya buat dan selalu sukses, kali ni adonan yg sudah dihaluskan hingga smooth saya jejalkan ke dlm sepotong tahu goreng. Tahu berisi adonan bakso ni lantas saya ceburkan ke dlm kuah panas yg telah dididihkan sebelumnya. Hasilnya tahu dgn isian bakso yg mantap dan tentu saja lezat.

Bagi anda yg mungkin belum familier dgn chopper dan food processor maka ulasan berikut ni mungkin bisa sedikit mencerahkan hari anda. Terus terang saya banyak menggunakan kedua alat ni untk membuat aneka bakso, nugget dan segala macam makanan yg menggunakan daging giling di dalamnya. Banyak sekali pembaca JTT yg menanyakan ke saya mengenai kedua fungsi alat ni dan apa perbedaannya dgn blender, sehingga saya sepertinya harus sedikit berbagi ke anda. Perlu saya tegaskan, jika saya menyebutkan satu merk maka bukan berarti saya mempromosikan merk tersebut, tetapi murni karena saya memang menggunakannya di rumah.

Chopper dan food processor sebenarnya dua alat yg memiliki kesamaan, basic-nya mereka bisa kita gunakan untk menghaluskan daging (ikan, ayam, sapi, seafood) hingga sangat smooth seperti saat kita memerlukannya untk membuat bakso. Bedanya, chopper memiliki ukuran yg kecil dan melekat dgn blender (dalam kasus saya merupakan salah satu alat tambahan di blender Phillips dgn tipe HR 2939 untk HR 2061 / 2071 / 2115 / 2116). Walau mungkin diluaran ada jenis chopper merk lainnya yg terpisah alias tak melekat dgn blender. Fungsi chopper hanya mencincang, mencacah dan menghaluskan. Anda bisa menggunakannya untk menghancurkan kacang-kacangan, dan bumbu, tapi hasilnya tak akan sehalus jika menggunakan blender.


Food processor memiliki ukuran yg jauh lebih besar dibandingkan chopper dan merupakan satu alat sendiri, tak melekat pd mesin lainnya. Fungsinya lebih bervariasi, mulai dari mencacah, merajang, menghaluskan hingga bisa jg digunakan untk menguleni adonan pie dan roti serta mengocok adonan cake. Dari segi harga tentu saja food processor lebih mahal dibanding chopper. Saya menggunakan merk Phillps untk chopper dan food processor, dan telah saya pergunakan selama kurang lebih tiga tahun ini. So far tak pernah bermasalah. Tapi karena pengalaman saya akan kedua alat ni terbatas pd merk ni saja, maka saya kembalikan ke selera anda masing-masing jika tertarik dgn merk lainnya.

Lantas apa bedanya kedua alat di atas dgn blender, toh sama-sama bisa dipakai menghaluskan makanan? Well, apakah anda pernah mengalami blender terbakar ketika sedang menghaluskan daging? Belum? Nah saya sudah. Blender umumnya dirancang dan diperuntukkan untk menghaluskan buah, sayur dan makanan yg mengandung air di dalamnya, / dgn tambahan air agar bisa bekerja. Kecuali jika blender tersebut adlh jenis power blender seperti merk Mitzui yg jg saya miliki di rumah. Power blender ni memiliki pisau sangat tajam dan motor yg sangat kuat sehingga mampu menghaluskan daging hingga smooth tanpa perlu menambahkan air.

Chopper

Tapi jika anda hanya memiliki blender biasa, maka saran saya jangan menggiling daging dengannya, karena selain mata pisau akan susah berputar, mesin pun menjadi mudah panas karena ekstra tenaga yg harus dikeluarkan untk menghaluskan makanan tanpa air. Jika anda terus paksakan maka mesin bisa terbakar (seperti kasus saya) / karet silinder di bagian bawah blender menjadi aus dgn cepat. Anda mungkin bisa mengakalinya dgn menggunakan gelas blender dry mill yg biasanya menjadi satu paket dgn gelas blender yg besar. Tapi seperti yg kita tahu, gelas dry mill berukuran kecil dan anda tak bisa memasukkan daging ke dalamnya terlalu banyak. Terlalu penuh maka mata pisau tak akan berputar. Tentu saja kasus ni tak terjadi dengan chopper dan food processor, dgn kedua alat ni maka anda bisa dgn leluasa menghaluskan daging / bahan-bahan makanan lain tanpa perlu menambahkan air, dan jg tanpa perlu khawatir mesin menjadi cepat panas kala bahan digiling.

"Lantas manakah yg harus saya beli, chopper / food processor kah"? Itu mungkin yg menjadi pertanyaan anda. Jawaban saya adlh tergantung kebutuhan anda masing-masing. Jika anda telah memiliki blender Phillips dgn tipe yg saya sebutkan di atas, maka chopper mungkin pilihan bijaksana karena harganya yg lebih terjangku. Terus terang saya sendiri lebih suka menggunakan chopper karena lebih mudah digunakan dan tak banyak alat-alat yg harus dipasang dibandingkan food processor yg lebih rumit. Tetapi jika anda sudah memiliki blender tipe lain di rumah, dan tak mungkin menambah blender tipe baru demi mendapatkan si chopper, / mungkin anda perlu alat yg lebih besar dan lebih banyak fungsi maka food processor tentu saja lebih disarankan. Jika dana tersedia maka tak ada ruginya memiliki salah satu / kedua alat ni karena dengannya anda bisa menciptakan banyak variasi makanan menarik, err... seperti tahu bakso?! Atau anda jg bisa lebih tenang memberikan daging cincang ke keluarga karena anda tahu kualitas daging seperti apa yg digunakan.

Yuk, kita cus ke resep dan proses membuat tahu bakso spesial ini.


Tahu Bakso SpesialResep hasil modifikasi sendiri

Untuk sekitar 20 buah tahu bakso

Tertarik dgn resep tahu bakso dan bakso lainnya? Silahkan klik link di bawah ini:
Bakso Ayam Spesial
Yuk Membuat Tahu Bakso a la Ungaran
Bakso Daging Spesial - Versi lebih mudah dan tak kalah mental!
Bahan bakso: - 300 gram daging sapi, pilih bagian paha dan tanpa lemak - 2 kotak es batu (ice cube) ukuran 2 x 2 cm - 1 butir putih telur - 3 siung bawang putih, dihaluskan - 3 siung bawang merah, dihaluskan - 2 sendok teh baking powder - 1 1/2 sendok teh garam - 1/2 sendok teh gula pasir - 1/2 sendok teh merica putih bubuk
- 1 sendok makan minyak goreng - 1 sendok makan tepung sagu / tapioka - 1 batang dan bawang, rajang kasar
Bahan lain: - 10 kotak tahu putih, ukuran 4 x 4 cm, iris meyerong sehingga menjadi bentuk segitiga - 1 1/2 liter kaldu ayam (rebus tulang belulang ayam dgn api kecil sehingga terbentuk kaldu) - 6 siung bawang putih haluskan - 2 sendok teh garam
- 1 batang daun bawang, rajang halus
Cara membuat:
Siapkan tahu putih, cuci dan rendam sebentar dlm air hangat yg telah diberi 1 sendok makan garam selama sekitar 15 menit. Tiriskan. Goreng tahu hingga matang dan permukaannya tampak kecoklatan dan kering. Sisihkan.

Note: tahu harus cukup kering permukaannya agar membentuk kulit tahu yg keras, sehingga ketika adonan bakso dijejalkan maka tahu tak pecah.


Siapkan daging sapi, gunakan daging yg masih fresh, merah, berdarah dan sebaiknya bukan yg baru saja anda keluarkan dari freezer. Belilah daging sapi di pasar tradisional yg anda tahu sekali bahwa daging tersebut berasal dari sapi yg baru di sembelih. Jika anda sedikit khawatir dgn darah di daging, anda bisa mencucinya sebentar dlm waktu cepat, dan segera tiriskan.

Potong-potong daging menjadi ukuran kecil sekitar 2 x 2 cm, masukkan ke dlm chopper atau food processor. Tambahkan semua bahan lainnya kecuali daun bawang, proses hingga smooth. Matikan chopper beberapa kali agar mesin sedikit beristirahat dan tak terlalu panas. Kemudian giling kembali.

Proses hingga daging sangat smooth, seperti pasta, kompak dan tak terlihat serat-serat daging di dalamnya. Jika belum tercapai kondisi seperti itu lanjutkan menggiling, tapi hati-hati jangan terlalu berlebihan karena bagian chopper bisa sangat panas sehingga akan membuat daging menjadi matang dan adonan kurang elastis ketika direbus.

Jika sudah tercapai kondisi seperti itu, masukkan daun bawang dan proses sebentar hingga daun hancur. Hentikan proses. Tungkan adonan ke mangkuk besar, ambil adonan dgn telapak tangan dan bantingkan tiga / empat kali di mangkuk. Tujuannya agar serat-serat daging benar-benar menyatu. Goreng/rebus sedikit adonan untk mencicipi rasanya.

Ambil sepotong tahu, iris bagian sisi yg paling lebar, jejalkan adonan bakso ke dlm tahu dgn menggunakan jari tangan. Tidak perlu mengeluarkan isi tahu. Tekan dan jejalkan hingga bagian dlm tahu penuh terisi adonan bakso, biarkan sebagian isi tampak keluar, smooth-kan permukaannya agar adonan menempel dgn baik di permukaan tahu.

Lakukan pd semua tahu dan adonan.

Merebus tahu bakso
Siapkan panci, masukkan kaldu ayam, bawang putih, garam. Rebus hingga mendidih. Matikan api kompor. Masukkan tahu bakso ke dalamnya. Biarkan hingga mengapung.


Ketika tahu bakso telah mengapung, hidupkan api kompor. Rebus tahu bakso dgn api kecil hingga matang, tandanya ketika dibelah maka bagian dlm bakso tak berwarna pink lagi. Sajikan dgn taburan daun bawang dan bawang goreng di permukaanya.

Anda bisa menyajikannya bersama kuah / tanpa kuah dgn cabai rawit sebagai pendamping tahu bakso. Super yummy!

other source : http://merdeka.com, http://justtryandtaste.com, http://wikipedia.org

Posted by Tutik W